Kredit Perbankan Naik 11 Persen Pada September 2022
Yunike Purnama - Jumat, 21 Oktober 2022 08:18JAKARTA - Intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan dan mendukung pemulihan ekonomi. Tercatat pertumbuhan kredit mencapai 11,00% secara tahunan (yoy) pada September 2022.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, peningkatan tersebut ditopang oleh peningkatan di seluruh jenis kredit dan seluruh sektor ekonomi.
"Pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 19,0% yoy pada September 2022," kata Perry usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI secara virtual pada Kamis, 20 Oktober 2022.
- CEO Schroders Indonesia: TrenAsia ESG Excellence 2022 Jadi Wadah Merekam Progress Implementasi ESG di Indonesia
- Begini Sinergi PGN - PIS Jaga Pasokan Gas Energi
- Ratusan Karya Mahasiswa DKV IIB Darmajaya Pameran untuk Umum
Dari sisi penawaran, berlanjutnya perbaikan intermediasi perbankan didukung oleh standar penyaluran kredit yang tetap longgar, seiring dengan membaiknya appetite perbankan dalam penyaluran kredit terutama di sektor industri, pertanian, perdagangan, dan konstruksi.
Sementara di sisi permintaan, peningkatan intermediasi ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang terus berlanjut. Kinerja korporasi juga menunjukkan perbaikan kemampuan membayar, tingkat penjualan, dan belanja modal, terutama di sektor perdagangan dan pertambangan.
"Kinerja rumah tangga tercermin dari konsumsi dan investasi rumah tangga yang membaik sejalan dengan optimisme konsumen. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit UMKM tercatat sebesar 17,13% yoy pada September 2022, terutama didukung oleh segmen mikro," terangnya.
- Asuransi Astra Lanjutkan Rangkaian Estafet Peduli Bumi
- LP2M IIB Darmajaya Sosialisasi Pemutakhiran Publikasi Dosen
- OJK Siapkan Regulasi Tingkatkan Perlindungan Investor
Untuk itu, pihaknya mengapresiasi kontribusi perbankan dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan kepada dunia usaha, termasuk dengan menjaga suku bunga kredit tetap akomodatif.
"Dengan memperhatikan perkembangan tersebut serta upaya sinergis yang dilakukan otoritas, sektor keuangan, dan dunia usaha, maka pertumbuhan kredit pada 2022 diprakirakan berada pada kisaran 9% - 11% yoy," tutupnya. (*)