Simak! Indo Premier Rekomendasikan 9 Saham untuk Trading Pekan Ini
Yunike Purnama - Senin, 15 Mei 2023 09:44JAKARTA - Pada minggu lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi sebesar -1,2% dengan penurunan terdalam disumbang sektor barang baku sebesar -3,9%, sektor energi -1,8% dan sektor kesehatan sebesar -1,1%.
Adapun tiga sektor terbesar yang menahan koreksi IHSG sehingga tak makin dalam yakni sektor properti dan real estate sebesar 4,4%, konsumer non-primer 3,7% serta transportasi dan logistik 3,2%.
Setidaknya ada 4 sentimen negatif yang membuat market terkoreksi pada pekan lalu yakni pelemahan harga komoditas energi dan mineral logam, berlanjutnya aksi jual investor asing, kembali munculnya kehawatiran krisis perbankan regional di Amerika dan masih buntunya pembicaraan batas atas utang Amerika.
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Senin, 15 Mei 2023
- 12 Mahasiswa IIB Darmajaya Jalani Seleksi ICT Kemdikbudristek Kuliah di Luar Negeri
- Cara Buat Akun PassKeys di Akun Google
"Kekhawatiran akan potensi resesi ekonomi di Amerika seiring belum adanya sinyal pemangkasan suku bunga di tahun ini dan ekspektasi pemulihan ekonomi di China yang tidak sebaik sebelumnya sejalan dengan semakin dalamnya deflasi di tangkat produsen menjadi sentimen negatif utama di pasar komoditas. Sementara itu penguatan nilai tukar dollar Amerika yang juga turun memberikan katalis negatif tambahan," tegas Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Mino dalam risetnya pada Senin, 15 Mei 2023.
Sementara itu 4 sentimen positif yang menahan laju IHSG sehingga tidak makin terkoreksi lebih dalam yakni naiknya indeks keyakinan konsumen April, naiknya penjualan ritel Maret, masuknya GOTO ke Indeks MSCI Global dan kembali turunnya inflasi Amerika.
Mino menjelaskan pada Maret penjualan ritel tumbuh 4.9% yoy meningkat cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya naik 0.6% yoy. Peningkatan terjadi pada beberapa kelompok, terutama pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, barang budaya dan rekreasi serta sub-kelompok sandang.
Pada April lalu inflasi pada tingkat produsen di Amerika juga kembali turun menjadi 2.3% yoy dari sebelumya 2.7% yoy. Angka Inflasi tersebut juga lebih rendah dari konsensus yang memprediksikan inflasi sebesar 2.4%.
- KAD Metro – Brebes Bentuk Nyata Upaya TPID Lampung dan GNPIP 2023 dalam Pengendalian Inflasi
- Tumbuh 103 Persen, Semen Baturaja (SMBR) Kantongi Laba Rp94 Miliar
- Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir, OJK: CKPN Masih Cukup Memadai
Berbicara tentang peluang cuan pada market minggu ini, Mino menjelaskan ada 2 sentimen yang wajib diperhatikan para trader yakni dari domestik dan eksternal. Dari domestik ada sentimen neraca perdagangan April, sementara itu dari eksternal ada sentimen perkembangan harga homoditas penjualan ritel Amerika April, batas atas utang Amerika dan bank regional.
"Meskipun turun, namun pada Maret lalu neraca perdagangan tercatat masih surplus US$2.91miliar dan pada April neraca perdagangan diprediksi akan kembali surplus sebesar US$3.33 miliar. Sementara itu terkait sentimen penjualan ritel di Amerika, Mino menjelaskan pada Maret lalu penjualan ritel di Amerika kembali turun hanya tumbuh 2.3% yoy dari sebelumnya +5.2% yoy.
Dihadapkan pada sejumlah sentimen domestik dan eksternal tersebut, Mino menyarankan para trader yang ingin mencari cuan #CariBebasmu pada 4 hari perdagangan karena ada libur Kenaikan Isa Almasih untuk menyimak pada 9 saham berikut ini hingga Jumat, 19 Mei 2023 mendatang: ICBP (Support: 10,575, Resistance: 11,250), INDF (Support: 6,575, Resistance: 6,925), AMRT (Support: 2,840, Resistance: 3,070), EXCL (Support: 1,810, Resistance: 2,110), ISAT (Support: 7,450, Resistance: 8,100), BIRD (Support: 1,770, Resistance: 1,900), PWON (Support: 468, Resistance: 500), GOTO (Support: 103, Resistance: 129), ASII (Support: 5,975, Resistance: 6,475).(*)