Sepanjang Tahun 2022 Hanya Ada 7 Kasus Campak di Bandar Lampung
M. Iqbal Pratama - Selasa, 24 Januari 2023 14:41BANDAR LAMPUNG - Dinas Kesehatan ( Diskes ) Kota Bandar Lampung mencatat hanya ada tujuh kasus campak sepanjang tahun 2022.
Jumlah temuan kasus campak tersebut relatif kecil. Sebelumnya Dinkes Bandar Lampung bersama Dinkes Provinsi Lampung melakukan sampel pada 136 orang anak.
Jumlah kasus campak di Bandar Lampung ini tentunya menjadi kabar gembira. Pasalnya secara nasional, berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sepanjang tahun 2022 lalu, kasus campak mengalami kenaikan 32 kali lipat.
- Cara Atasi Gangguan Depresi Pengangguran di Kala Maraknya Badai PHK
- Holy Grail Serum, Produk Terbaru The Body Shop untuk Skin Barrier
- Beasiswa LPDP Dibuka Besok, Simak Cara Daftarnya!
Plt Kepala Diskes Pemkot Bandar Lampung Desti Mega Putri mengatakan, dalam rangka terus menekan kasus campak pihaknya terus melakukan berbagai upaya pencegahan.
"Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan salah satunya lewat optimalisasi imunisasi sebagai salah satu langkah pencegahan," kata Desti saat ditemui di ruangannya, Selasa 24 Januari 2023
Imunisasi rutin ini dimasifkan kepada bayi, balita termasuk imunisasi Kejar dan BIAS campak pada anak sekolah kelas 1 SD dan sederajat. Diakuinya, penyakit campak biasanya adalah anak usia sekolah.
"Dari hasil sampel yang kami terima, usia yang terkena campak adalah 2 tahun, 4 tahun, 5 tahun, dan 11 tahun. Ada juga kasus campak diusia 18 tahun," urainya.
Penyebab penyakit campak adalah virus measles dan virus rubella. Gejala yang dialami meliputi demam, badan ruam atau bintik bintik merah, batuk dan pilek.
"Ketika ditemukan kasus dengan gejala tersebut tentu dilakukan pengambilan sampel, hasilnya dikirim ke Dinas Kesehatan provinsi dan dilanjutkan ke pusat," Jelasnya.
Selain mengoptimalkan upaya pencegahan, pihaknya juga mendorong para orangtua agar memiliki kesadaran untuk melengkapi imunisasi pada bayi, balita dan anaknya yang masih usia sekolah.
"Apabila mendapat anak dengan gejala demam, ruam merah, segera ke puskesmas terdekat sehingga bisa langsung mendapatkan penanganan atau diobati,"ungkapnya.
- Tersambung hanya Sampai Jambi, Berikut Ruas Tol Trans Sumatra yang Terkendala Pembebasan Lahan
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Rabu, 18 Januari 2023
- Poltekkes Kesuma Bangsa Gelar Kuliah Umum Terkait Penelitian Kuantitatif Bidang Kesehatan
Sementara untuk anak sekolah, ketika memiliki gejala menyerupai penyakit campak sebaiknya tidak masuk sekolah terlebih dahulu untuk mencegah penularan.
Apalagi penularan campak ini diakuinya cukup mudah. Bisa hanya melalui butiran liur di udara yang keluar saat penderita batuk atau bersin (droplet).
"Kami juga menyarankan masyarakat untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat,"paparnya. (IQB)