Puncak Rangkaian BIK, OJK Lampung Gelar DigiFFest 2023
Yunike Purnama - Jumat, 20 Oktober 2023 21:11BANDARLAMPUNG - Dalam rangka puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bersama Industri Jasa Keuangan menggelar DigiFFest (Digital Financial Festival for Inclusion) 2023.
Kegiatan berlangsung di Hall utama Mal Boemi Kedaton (MBK) selama tiga hari mulai 20 - 22 Oktober 2023.
Deputi Kepala Perwakilan OJK Provinsi Lampung Aprianus John Risnad mengatakan, DIGIFFEST OJK 2023 merupakan Puncak rangkaian kegiatan Road to Bulan Inklusi Keuangan (BIK).
"Bulan Oktober sendiri ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bulan Inklusi Keuangan. Kegiatan Road to BIK telah berlangsung sejak bulan Mei 2023 dan puncaknya kita laksanakan dalam bentuk kegiatan pameran layanan keuangan dengan tema Go Digital, Go Inclusif," ujar John.
- Program Redistribusi Lahan sebagai Inisiatif Strategis Pengamanan dan Optimalisasi Aset PTPN XIV
- Tenant P2MW Mahasiswa IIB Darmajaya Presentasi Bisnis Depan Investor
- Sepak Terjang Erick Thohir Pimpin BUMN, Dorong PTPN XII Perluas Pasar Dunia
- Netflix Mulai Naikkan Harga, Bagaimana dengan Pelanggan di Indonesia?
Rangkaian BIK 2023 di Lampung
John memaparkan, selama rentan waktu Mei – September 2023, Kantor OJK Provinsi Lampung telah melaksanakan 134 kegiatan (di antara HIM SMA Baitul Jannah, Sosialisasi Masyarakat 3T, konferensi, simolek ke sekolah, peresmian desa inklusi, GI di Kota Metro) sebagai bagian dari realisasi agenda Road to Bulan Inklusi Keuangan dengan jumlah peserta sebanyak 9.265 yang terdiri dari UMKM, Pelajar/Santri, Masyarakat 3T, Difabel, Dosen/Guru, Masyarakat Umum dan lainnya.
Berdasarkan data rekening baru yang dibuka atau diadminsitrasikan oleh jaringan kantor LJK yang beroperasi di wilayah Provinsi Lampung selama kegiatan Road to BIK 2023 berlangsung terdapat 194.536 rekening baru dengan nominal lebih dari Rp15 miliar.
"OJK hadir bersama Bank Indonesia, 32 industri jasa keuangan dan 5 asosiasi industri jasa keuangan serta mitra bisnisnya, utamanya yang bergerak disektor automotive, travel agent dan property. Tentu saja industri yang hadir disini telah memiliki layanan digital sehingga akan memudahkan masyarkat untuk mengakses produk dan layanannya,"ujarnya.
Inklusi Keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan efektifitas ekonomi, mendukung stabilitas system Keuangan, mengurangi shadow banking atau irresponsible finance, mendukung pendalaman pasar keuangan, memberikan potensi pasar baru bagi PUJK.
Mendukung peningkatan Human Development Index (HDI) Indonesia dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional yang sustain dan berkelanjutan.
Peluang Potensi Ekonomi Digital
"Tuntutan digitalisasi sektor keuangan diperkuat oleh berbagai faktor pendorong pengembangan digital di Indonesia, mengingat Indonesia merupakan perekonomian yang berpotensi besar untuk menyerap arus digitalisasi,"ujar John dalam sambutannya.
Faktor pendorong tersebut tercermin dalam 3 (tiga) aspek utama yaitu peluang digital (digital opportunity), perilaku digital (digital behavior), dan transaksi digital (digital transaction).
Peluang digital antara lain meliputi potensi demografis, potensi ekonomi dan keuangan digital, potensi penetrasi penggunaan internet, serta potensi peningkatan konsumen. Perilaku digital di antaranya meliputi kepemilikan gawai dan penggunaan aplikasi mobile (mobile apps). Transaksi digital meliputi transaksi perdagangan online (e-commerce), transaksi digital banking, dan transaksi uang elektronik.
Berdasarkan data yang di rilis oleh Kementerian Perekonomian, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang signifikan, ditandai dengan nilai ekonomi digital tahun 2022 yang mencapai angka USD 77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diproyeksikan akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025.
"Untuk itu, pemerintah dan stakeholder terkait dinilai perlu mendorong berbagai upaya dalam mengakselerasi potensi ekonomi digital tersebut melalui berbagai inovasi kebijakan," ujarnya.
Rangkaian kegiatan DigiFFest 2023 dibuka langsung Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana. Ia mengucapkan terima kasih dan apresiasi untuk OJK Lampung bersama IJK yang telah menggelar acara DigiFFest 2023,
"Besar harapan kami dan tentunya harapan kita bersama, adanya kegiatan ini selain dapat memberikan edukasi dan literasi keuangan, juga dapat meningkatkan aksebilitas di sektor jasa keuangan, yang pada akhirnya dapat mendorong peningkatan inklusi dan perekonomian masyarakat Bandarlampung,"harapnya.
Pembukaan DigiFFest OJK 2023 turut dihadiri Wali Kota Metro dr. H. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG (K), Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Negara (DJPb) Lampung Mohammad Dody Fachrudin, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Tony Noor Tjahjono, Kepala seksi penilaian 2 Kantor Dirjen Kekayaan dan Lelang Negara (DJKn) Provinsi Lampung Maryanto, Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Lampung, Hendi Prayogi, Direktur Utama BPD Lampung Presley Hutabarat, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Prov. Lampung Rafles Hajrul M, Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Provinsi LampungHeri Rahmat Fatagar.
Perwakilan Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (ASBISINDO) Provinsi Lampung, Beny Sangjaya, Perwakilan Asosiasi Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat (PERBARINDO) Provinsi Lampung Afit Syidik, Rektor Universitas Muhammadiyah Pringsewu Arena Lestari, M.Kep., Sp.Kep.J., Ph.D. (*)