Presiden Kembali Minta Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Daerah dengan Cakupan Rendah
Eva Pardiana - Selasa, 19 Oktober 2021 10:26JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta percepatan vaksinasi Covid-19, terutama di daerah dengan cakupan yang masih rendah. Pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap 208,27 juta penduduk untuk mencapai kekebalan komunal.
"Arahan Bapak Presiden agar dipercepat, terutama ibu kota-ibu kota provinsi yang masih rendah, juga ada beberapa kota-kota yang padat penduduknya, dan yang juga mau mengadakan acara-acara besar, seperti yang di Mandalika agar bisa kita percepat,” ungkap Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (18/10/2021).
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 18 Oktober 2021 pukul 18.00 WIB, tiga provinsi dengan cakupan vaksinasi dosis pertama terendah adalah Aceh yang baru mencapai 28,23 persen, Sumatra Barat 28,14 persen, dan Papua 23,86 persen.
Baca juga: Baso Aci Neng Sabil Hadir di Lampung, Tawarkan Cita Rasa Khas Jawa Barat
Secara nasional, Menkes memaparkan, capaian vaksinasi per 18 Oktober 2021 mencapai 172 juta dosis atau sekitar 52 persen dari target.
“Sebanyak 108 juta rakyat Indonesia sudah mendapatkan akses ke vaksinasi dosis pertama dan 63 juta sudah mendapatkan akses vaksinasi lengkap atau dua dosis,” terangnya.
Budi mengungkapkan, target cakupan vaksinasi harian sebanyak 2 juta dosis yang ditetapkan Presiden Joko Widodo juga telah tercapai pada bulan September lalu dan Oktober ini.
“Di bulan September, kita sudah menembus angka 2 juta (dosis) tanggal 22, 23, 29, dan 30. Di Oktober, kita sudah menembus angka 2 juta [dosis] pada tanggal 13 Oktober dan 14 Oktober kemarin, puncaknya di angka 2,2 juta suntikan per hari,” paparnya.
Baca juga: Indonesia Kembali Kedatangan 2,5 Juta Dosis Vaksin Pfizer untuk Tiga Provinsi
Dengan laju seperti ini, imbuh Menkes, diperkirakan pada penghujung tahun 2021 cakupan vaksinasi Covid-19 nasional dapat mencapai sekitar 300 juta dosis.
“(Diperkirakan sebanyak) 168 juta rakyat kita sudah bisa suntik dari target 208 juta, atau 80,5 persen bisa mendapatkan akses ke suntikan pertama. Kita perkirakan juga untuk dosis kedua atau vaksinasi lengkap bisa menyentuh angka 122 juta orang atau sekitar 59 persen dari target populasi kita sebanyak 208 juta orang yang di atas 12 tahun,” tandasnya. (*)