Pastikan Keamanan, BPOM Segera Ambil Sampel Anggur Shine Muscat

Eva Pardiana - Kamis, 31 Oktober 2024 07:25
Pastikan Keamanan, BPOM Segera Ambil Sampel Anggur Shine MuscatSetelah adanya temuan residu pestisida berbahaya pada anggur Shine Muscat di Thailand, sejumlah swalayan di Bandar Lampung masih menjualnya, sambil menunggu hasil pemeriksaan dari BPOM RI. (sumber: Alyana Herawati & Zahro Aisiah)

JAKARTA – Temuan residu pestisida pada anggur Shine Muscat di Thailand oleh Thai Pesticide Alert Network (Thai-PAN) memicu kekhawatiran publik. Lembaga tersebut menemukan adanya residu pestisida berbahaya pada produk anggur tersebut, dengan konsentrasi melebihi batas aman 0,01 mg/kg.

Dari uji laboratorium yang dilakukan, terdeteksi total 50 jenis residu bahan kimia, termasuk 14 yang berada di atas ambang batas aman. Beberapa zat kimia yang ditemukan, seperti triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil, bahkan tidak diatur dalam regulasi keamanan pangan Thailand.

Menanggapi situasi ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI diminta untuk melakukan pengawasan terhadap peredaran anggur Shine Muscat di Indonesia, guna mengantisipasi potensi residu serupa.

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa hingga saat ini, belum ada laporan resmi terkait temuan residu pada anggur tersebut di Indonesia. Namun, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Taruna menegaskan pentingnya pengawasan ini untuk mencegah risiko kesehatan akibat residu pestisida. “Kami akan berkoordinasi secara ketat dengan badan karantina di Kementerian Pertanian karena produk tersebut masuk melalui jalur itu,” ujarnya saat diwawancarai di Gedung DPR-RI pada Selasa (29/10/2024) lalu.

Selain koordinasi, BPOM juga berencana mengambil sampel anggur Shine Muscat untuk memastikan keamanan produk dan mengecek ada tidaknya residu berbahaya di produk yang beredar di pasaran. “Kami akan melakukan pengambilan sampel di beberapa toko atau pasar untuk memastikan tidak ada dampak terhadap masyarakat,” tambah Taruna. (*)

Editor: Eva Pardiana
Tags bpom riBagikan

RELATED NEWS