BANDARLAMPUNG - Pasca tragedi jatuhnya Lift Sekolah Az-Zahra yang menewaskan 7 orang pekerja. Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Bandar Lampung baru melakukan pengecekan pada sekolah Az-Zahra, Selasa (11/7/2023).

Pengecekan tersebut, untuk melihat apakah gedung baru tersebut telah mempunyai Persetujuan Pembangunan Gedung (PBG) serta sertifikat kelayakan gedung.

Kepala Disperkim Bandar Lampung, Yusnadi Ferianto mengatakan, pihaknya tak mengetahui adanya pembangunan atau penambahan gedung baru sekolah Az-Zahra.

Oleh karenanya, hari ini pihaknya mengecek lokasi untuk melihat langsung tempat sekolah AZ-Zahra.

• Indonesia Raih Peringkat Kredit BBB dengan Outlook Stabil
• Berikut 3 Alasan Ekonomi India Unggul Atas AS 2 Dekade Mendatang
• Peluang Bisnis BPR Didorong Pertumbuhan Pasar dan Dukungan Pemerintah

"Diketahui ada kejadian musibah lift kita membawa tim tengah ahli dari Perkim untuk mengkajinya, baik PBG maupun kelayakan fungsi bangunannya," ujarnya, saat ditemui usai melihat lokasi gedung baru tersebut.

Untuk hasil nya sendiri kata Yusnadi, pihaknya belum bisa sampaikan hari ini.

"Jadi sekarang belum bisa disimpulkan karena sedang melihat teknisnya, ya semua kita cek gedungnya, termasuk peruntukannya. Nanti setelah ini ada kajiannya dan rekomendasinya," katanya.

Yusnadi menyampaikan, setelah hasil pengujian keluar, maka pihak sekolah harus menerima apapun rekomendasi dari pemkot.

"Hasilnya sehari dan dua hari ini. Setelah hasli kajian keluar akan dipanggil pihak sekolah nya," ucap dia.

Sementara itu, Ketua Yayasan Fatimah Az Zahra, M. Soleh Suaedi menyampaikan, terkait musibah jatuhnya lift yang memakan korban, pihaknya sangat koperatif dan terbuka pada siapa saja yang menyelidiki hal itu.

"Tali tentunya kita juga mohon dibimbing dan dibina, diarahkan terkait apa-apa yang menjadi keharusan dari pihak sekolah," kata dia.

Selain itu jelasnya, apapun rekomendasi dari pemkot nanti, pihaknya dengan lapang dada menerima.

"Kalau bangunan sekarang yang dikerjakan itu adalah renovasi untuk sarana olah raga anak-anak, jadi sebelumnya sudah ajukan PBG. Tapi terkait kelayakan bangunan itu biar pihak berwenang yang menilai, kita tentu saja dari awal prosesnya mengikuti aturan," ungkapnya. (IQB)