Pasar Global Cenderung Turun, Bursa Kripto Berpotensi Menjadi Sentimen Positif di Pasar Lokal

Redaksi - Jumat, 04 Agustus 2023 20:04
Pasar Global Cenderung Turun, Bursa Kripto Berpotensi Menjadi Sentimen Positif di Pasar Lokal Tatkala pasar global cenderung sedang menurun kinerjanya, bursa kripto dinilai oleh Chief Executive Officer (CEO) Tokocrypto Yudhono Rawis dapat menjadi sentimen positif di pasar lokal. (sumber: TrenAsia)

JAKARTA - Tatkala pasar global cenderung sedang menurun kinerjanya, bursa kripto dinilai oleh Chief Executive Officer (CEO) Tokocrypto Yudhono Rawis dapat menjadi sentimen positif di pasar lokal.

Menurut pantauan Coin Market Cap, Jumat, 4 Agustus 2023 pukul 17.00 WIB, Bitcoin dalam sepekan terakhir mencatat penyusutan 0,13%.

Dalam pantauan ini, Bitcoin menempati posisi harga US$29.177 atau setara dengan Rp442,5 juta dalam asumsi kurs Rp15.168 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya pun terpantau melemah dalam seminggu terakhir ini, contohnya Ethereum (ETH) yang menurun 1,68%.

Kemudian, Tether (USDT) menyusut 0,07%, Ripple (XRP) 7,1%, Dogecoin (DOGE) 3,19%, Cardano (ADA) 5,75%, Solana (SOL) 7,5%, dan TRON (TRX) 7,21%.

Seperti diberitakan sebelum-belumnya, pasar kripto saat ini masih berada di tren bearish seiring dengan ketidakpastian ekonomi global yang masih berlangsung.

Selain disebabkan oleh batalnya AS dalam mendirikan bursa kripto setelah ditemukannya sejumlah masalah terkait regulasi, sentimen yang hadir dari pengetatan kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) pun masih menghantam pasar cryptocurrency.

Kendati demikian, Yudhono yang akrab disapa Yudho mengatakan bahwa industri aset kripto di dalam negeri telah memasuki babak baru.

Ia mengatakan, walaupun pasar global saat ini cenderung melemah, keberadaan bursa kripto dengan segala fungsinya dapat memberikan sentimen positif bagi pasar lokal.

Dengan adanya lebih banyak pilihan dan layanan yang ditawarkan oleh bursa kripto, diharapkan akan menarik minat investor dan mendongkrak likuiditas, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi sentimen harga aset kripto secara global.

"Dengan adanya bursa kripto, potensi untuk menggairahkan transaksi di pasar lokal sangat mungkin terjadi. Bursa kripto berperan sebagai pusat perdagangan aset kripto dan mampu menciptakan likuiditas yang lebih tinggi untuk aset kripto," ujar Yudho kepada TrenAsia, dikutip Jumat, 4 Agustus 2023.

Ditambahkan oleh Yudho, pengembangan produk yang semakin mungkin dengan adanya bursa kripto ini dapat menjadi pendorong penting untuk kembali menghidupkan pasar kripto dalam negeri dan meningkatkan minat serta aktivitas perdagangan.

Setelah bursa kripto didirikan, Yudho menilai bahwa langkah selanjutnya yang harus dicanangkan adalah pengembangan inovasi produk dan layanan kripto yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pasar Indonesia.

Optimistis Berkat Bursa Kripto

Chairwoman Asosiasi Blokchain Indonesia Asih Karnengsih pun mengungkapkan hal senada. Ia menyampaikan bahwa pihaknya optimistis dengan masa depan kripto Indonesia dengan didirikannya PT Bursa Komoditi Nusantara atau Commodity Future Exchange (CFX).

"Peresmian bursa, kliring, dan pengelola tempat penyimpanan aset kripto ini membuka jalan bagi akselerasi pertumbuhan industri aset kripto domestik dalam hal pengawasan dan pengembangan produk dan jasa dalam transaksi aset kripto," ujar Asih kepada TrenAsia, dikutip Jumat, 4 Agustus 2023.

Asih pun turut menekankan apa yang sudah pernah disampaikan oleh Asosiasi Pedagang Kripto Indonesia (Aspakrindo), yakni pentingnya bagi ketiga lembaga yang menaungi bursa untuk mempertimbangkan biaya keanggotaan dan transaksi demi mempertahankan daya saing pelaku usaha lokal.

Dalam hal ini, tiga lembaga yang dimaksud adalah Bappebti sebagai pengawas, PT Kliring Berjangka Indonesia sebagai lembaga kliring, dan PT Tennet Depository Indonesia sebagai penyedia kustodian.

Menurut Asih, dengan adanya beban biaya pajak yang harus dibayarkan oleh pedagang fisik, ditambah dengan beban pajak yang dikenakan kepada nasabah, penambahan biaya keanggotaan dan transaksi aset kripto di bursa diharapkan tidak akan menjadi penambahan beban bagi pedagang maupun pelanggan.

Pasalnya, biaya keanggotaan dan transaksi yang terlalu tinggi nantinya dapat mendorong pelaku pasar untuk berpindah ke platform transaksi aset kripto asing atau yang tidak terdaftar, dan dapat mengakibatkan capital outflow.

Asih menegaskan, diperlukan upaya akselerasi dan intensif dari pemerintah untuk membina pertumbuhan industri, mengingat Indonesia memiliki potensi dalam industri aset kripto yang bisa bersaing dengan negara-negara lainnya, khususnya di kawasan Asia Tenggara.(*)

Editor: Redaksi
Bagikan

RELATED NEWS