OJK Sebut Kinerja Reksa Dana Menurun Sepanjang 2022
Yunike Purnama - Jumat, 30 Desember 2022 06:21JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kinerja reksa dana sepanjang 2022 masih mengalami penurunan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengungkapkan, kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor terutama terkait kebijakan shifting unit link ke instrumen keuangan lain di luar reksa dana.
"Sampai dengan 27 Desember 2022, total NAB Reksa Dana secara YTD minus sebesar 12,58% dari Rp578,44 triliun per 30 Desember 2021 menjadi Rp505,69 triliun," kata Inarno.
- Berikut 5 Game MOBA Download Terbanyak Sepanjang 2022
- Rekor BEI 2022: IHSG Tertinggi di ASEAN hingga Kapitalisasi Tembus Rp9.600 Triliun
- Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 10,3 Juta, Dominasi Generasi Muda
Sementara itu, jumlah produk Reksa Dana per 28 Desember 2022 turut mengalami penurunan dari sebelumnya pada 30 Desember 2021 sebesar 2.198 menjadi 2.143 atau turun sebesar -2,50%.
Penurunan NAB Reksa Dana tersebut tentunya juga berdampak pada nilai keseluruhan dari Asset Under Management, dimana per 27 Desember 2022 nilai AUM tercatat turun sebesar -2,49% dari sebelumnya sebesar Rp850,73 triliun menjadi Rp829,56 triliun," jelas Inarno.
Meski demikian, dengan telah pulihnya aktivitas perekonomian domestik, aktivitas penghimpunan dana melalui pasar modal terus meningkat.
Sampai 28 Desember 2022, telah dikeluarkan surat pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum untuk 224 penawaran umum, terdiri dari 57 penawaran umum perdana saham, 44 penawaran umum terbatas, 123 penawaran umum efek efek bersifat utang dan/ sukuk dengan total keseluruhan nilai hasil penawaran umum sebesar Rp 266,41 triliun.
"Dari 224 kegiatan emisi tersebut, kami mencatat Emiten baru yang berhasil melantai di Bursa Efek sebanyak 63 Emiten," ujar Inarno.(*)