Neraca Perdagangan Tercatat Surplus 37 Bulan Berturut-turut, Rupiah Menguat 14 Poin

Yunike Purnama - Senin, 19 Juni 2023 06:34
Neraca Perdagangan Tercatat Surplus 37 Bulan Berturut-turut, Rupiah Menguat 14 PoinNilai kurs rupiah ditutup menguat 14 poin pada perdagangan hari ini karena pasar merespon positif neraca perdagangan Indonesia yang surplus 37 bulan berturut-turut. (sumber: Ismail Pohan/TrenAsia)

JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup menguat 14 poin pada perdagangan hari ini karena pasar merespon positif neraca perdagangan Indonesia yang surplus 37 bulan berturut-turut.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 16 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 14 poin di posisi Rp14.940 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 15 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 47 poin di level Rp14.954 per-dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, dolar AS menguat lagi pada perdagangan hari ini karena didukung oleh The Federal Reserve (The Fed) yang menyatakan bahwa pihaknya kemungkinan masih akan menaikkan suku bunga dua kali lagi tahun ini.

Sementara itu, Bank of Japan melanjutkan kebijakan dovish-nya yang bertentangan dengan langkah agresif yang dilakukan oleh bank-bank sentral lainnya.

Sentimen positif datang dari dalam negeri, yakni rilis data neraca perdagangan Indonesia per-Mei 2023 yang mencatat surplus sebesar US$0,44 miliar dan melanjutkan tren yang berlangsung selama 37 bulan berturut-turut. Walaupun mencatatkan surplus, angkanya sendiri menurun dari catatan pada April 2023 sebesar US$3,94 miliar.

"Pelaku pasar merespon positif setelah rilis data neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2023 tercatat surplus sebesar US$0,44 miliar," kata Ibrahim dikutip dari riset harian, Jumat, 16 Juni 2023.

Surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat sebesar US$2,26 miliar, menurun dibandingkan dengan surplus nonmigas bulan sebelumnya sebesarUS$ 5,63 miliar.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan awal pekan depan, Senin, 19 Juni 2023, nilai kurs rupiah berpotensi melemah di rentang Rp14.920-Rp15.000 per-dolar AS.

Sebagai informasi, kurs rupiah pada perdagangan kemarin ditutup melemah walaupun The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga di level 5%-5,25% dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juni 2023.

Dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya pada perdagangan kemarin itu karena didorong oleh proyeksi hawkish dari The Fed yang mengindikasikan pengetatan yang masih akan dilakukan tahun ini.

"The Fed memberi isyarat dalam proyeksi ekonomi terbaru bahwa suku bunga kemungkinan akan naik setengah poin persentase lagi, yaitu dua kenaikan lagi sebesar 25 basis poin pada akhir tahun ini," kata Ibrahim.

Editor: Redaksi
Tags Dolar ASKurs RupiahBagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS