Meski Merugi, Gaji dan Tunjangan Perumnas Naik Rp100 Miliar

Yunike Purnama - Selasa, 11 Juli 2023 12:46
Meski Merugi, Gaji dan Tunjangan Perumnas Naik Rp100 MiliarPerum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) (sumber: Perumnas)

JAKARTA – Loyalitas Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) kepada karyawannya tak perlu diragukan lagi. Kendati merugi, Perumnas berani menaikkan anggaran gaji dan tunjangan karyawan hingga Rp101,12 miliar.

Pada 2022, gaji dan tunjangan Perumnas naik 53,09% menjadi Rp291,61 miliar dibandingkan dengan Rp190,48 miliar pada 2021. Kenaikan gaji dan tunjangan tersebut disebabkan bertambahnya jumlah karyawan, sebab laporan keuangan menjelaskan, pada tanggal 31 Desember 2022 dan 2021 jumlah karyawan tetap adalah masing-masing 508 dan 945 orang.

Artinya, bersamaan dengan kenaikan nilai gaji dan tunjangan, Perumnas juga kehilangan sebanyak 437 orang karyawan pada 2022.

Meskipun ini adalah berkah bagi karyawan, namun kenaikan gaji dan tunjangan di satu sisi juga membebani pendapatan perusahaan. Dengan kenaikan tersebut, pos beban usaha bengkak jadi Rp365,36 miliar dari semula Rp309,61 miliar pada 2021.

Sebab Kerugian

Perumnas juga menanggung beban keuangan menjadi Rp378,16 miliar. Belum lagi beban pokok pendapatan yang bengkak 73,80% dari semula Rp426,85 miliar menjadi Rp741,88 miliar pada 2022. Kenaikan beban pokok pendapatan berasal dari semua segmen usaha, bahkan oleh bisnis yang pendapatannya menurun.

Menumpuknya beban yang ditanggung perusahaan alhasil membebani pendapatan tahun 2022 yang sejatinya mengalami kenaikan. Walhasil, laporan keuangan Perumnas mengonfirmasi adanya rugi tahun berjalan sebanyak Rp429,79 miliar, lebih besar dari 2021 Rp355,84 miliar.

Padahal, Perumnas berhasil mengerek pendapatan 2022 sebesar 31,16% menjadi Rp1,04 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp795,60 miliar. Penyumbangnya berasal dari enaikan pendapatan Proyek transit oriented development (TOD) seperti apartemen Semesta yang mencatat kenaikan signifikan. 

Hingga akhir tahun lalu, pendapatan dari lini bisnis apartemen meroket 280% menjadi Rp249,83 miliar dari tahun 2021 Rp65,73 miliar. Meskipun tetap saja, kontributor utama pendapatan perseroan masih berasal dari segmen rumah tinggal dan ruko yang tahun lalu menghasilkan Rp617,04 miliar, turun dari 2021 Rp647,07 miliar.(*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS