Membaca Keras Mampu Merangsang Minat Baca Anak
Yunike Purnama - Rabu, 27 September 2023 06:42YOGYAKARTA - Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Daerah Istimewa Yogyakarta, Nuradi Indrawijaya, mengatakan menumbuhkan minat baca pada anak harus dimulai dengan kebiasaan membaca dengan keras, nyaring atau lantang oleh orang tua.
"Kemampuan membaca tidak otomatis mengembangkan minat baca. Faktanya, belajar membaca adalah proses yang kompleks dan tidak terjadi dengan sendirinya. Belajar membaca perlu perencanaan, mengajarkan bagian-bagian dari ketrampilan membaca," kata Nuradi, Selasa (26/9/2023).
Terlebih dari penelitian, minat membaca bagi anak di usia prasekolah mencapai 100 persen, yang kemudian menurun saat anak duduk kelas empat Sekolah Dasar (SD) menjadi 54 persen saja. Kondisi ini (minat baca, red) akan kembali menurun saat anak duduk di kelas delapan Sekolah Menegah Pertama (SMP) menjadi 30 persen.
- Kementerian ESDM Ungkap 3 Perusahaan Migas Ingin Ganti Kontrak
- Transaksi Bursa Karbon Hari Pertama Tembus Rp29,2 Miliar
- Karya Mahasiswa Prodi DKV Darmajaya Raih Juara Favorit Desain Maskot Investor “Turn Me Into A Mascot” EKUID
- KTT AIS 2023 Upaya Indonesia Menjadi Negara Maritim Kuat
Sebagai salah satu upaya menumbuhkan dan mempertahankan minat baca pada anak, menurut Nuradi, kebiasaan membaca lantang adalah satu hal penting yang dapat dikerjakan oleh orang tua untuk membantu anak siap membaca dan siap belajar.
Disebutkan, anak menghabiskan waktu 900 jam di sekolah, sedangkan di rumah 7800 jam. Peran orang tua di rumah dalam menumbuhkan kebiasaan membaca pada anak menjadi sangat penting.
"Terampil membaca memerlukan koordinasi yang lancar dalam membaca kata dan memahaminya. Membaca dengan keras (read aloud) adalah aktivitas sederhana membaca nyaring untuk membacakan cerita secara terus-menerus kepada anak yang akan berdampak pada kebiasaan mendengar, kemauan membaca, dan ketertarikan untuk bisa membaca," tegasnya.
Kecerdasan
Membaca dengan keras, lanjut Nuradi, dapat meningkatkan kecerdasan, kelekatan, dan kecakapan literasi pada anak. Dengan adanya kegiatan read aloud diharapkan dapat meningkatkan minat dan cinta anak pada buku dan pengetahuan.
"Bagaimana Anda bisa berbicara, membaca dan menulis kata jika Anda tidak pernah mendengar perkataannya?" ucapnya.
Terkait dengan pendirian Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Nawasena di Dusun Cabeyan, Bligo, Ngluwar, Magelang yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKNR 8351 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), menurut Nuradi, hal ini merupakan salah satu upaya menumbuhkan serta meningkatkan minat baca di masyarakat.
Ketua Kelompok KKN UNY Eduardus Didaktus Dagun Hatu mengatakan dengan didirikannya TBM Nawasena di Dusun Cabeyan diharapkan dapat mengurangi penggunaan gadget pada anak dan meningkatkan rasa cinta pada buku dan pengetahuan.
"Semoga dengan adanya TBM Nawasena ini diharapkan meningkatkan kesukaan anak akan membaca buku untuk menambah ilmu," harap Edward, panggilan akrabnya.
Camat Ngluwar Rohmad Zani, mengatakan TBM Nawasena ini perlu mengadakan kegiatan literasi untuk anak seperti read aloud, story telling, atau bahkan literasi numerik. Kegiatan ini dilakukan sebagai pemantik masyarakat, khususnya anak dalam menumbuhkan rasa kecintaannya pada TBM. (*)