Melihat Peluang Adaptasi Digitalisasi Bisnis F&B Kekinian
Yunike Purnama - Jumat, 11 Maret 2022 11:59BANDARLAMPUNG - Industri makanan dan minuman (F&B) terus mencatat pertumbuhan positif beberapa tahun terakhir terlepas dari kondisi pandemi yang sedang dihadapi bangsa ini.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, di tengah pandemi Covid-19 industri F&B mampu mencatat pertumbuhan positif di angka 2,95% pada kuartal II-2021 dan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 6,66%.
Sampai kuartal 3 2021, kinerja industri ini mengalami pertumbuhan (year on year) yang positif sebesar 2,97%.
Hal tersebut tidak lepas dari pesatnya kemajuan teknologi yang mendorong dunia bisnis makanan dan minuman untuk melakukan transformasi digital dalam menjalankan usahanya.
- Program KPR Bunga 2,65 Persen, BCA Permudah Milenial Miliki Hunian Impian
- Hasil RUPST Bank Mandiri Sepakat Bagikan Dividen Rp16,82 Triliun
- Harga Emas Antam Stagnan Pada Jumat, 11 Maret 2022
Agar bisa bertahan, para pelaku bisnis F&B mulai dari skala UKM hingga restoran cepat saji berskala besar perlu melakukan penyesuaian dengan menyesuaikan perubahan kebutuhan pelanggan dan mencari cara agar tetap bisa mendatangkan pelanggan di tengah aturan-aturan yang ketat dari pemerintah termasuk juga perubahan Standard Operating Procedure (SOP).
Meningkatkan kapabilitas bisnis F&B ke dalam ruang digital dan adaptif terhadap tren digital kekinian adalah hal yang krusial untuk bisa terus berkembang ke depannya.
Berikut Kabarsiger rangkum dari berbagai sumber, ada beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mendigitalisasi dan meningkatkan bisnis kuliner atau F&B:
1. Penjualan masuk ke ruang digital
Meningkatnya penggunaan media sosial hingga kebiasaan membeli barang secara online, membuat pelaku bisnis F&B perlu mengalihkan kanal penjualannya ke ruang digital untuk menjangkau pelanggan mereka lebih luas.
Kehadiran online secara konsisten baik di media sosial, platform transportasi online, e-commerce atau marketplace dapat meningkatkan trafik terhadap bisnis makanan dan minuman serta peluang yang lebih besar untuk eksposur bisnis Anda.
2. Beralih ke operasional secara online
Dengan mengintegrasikan sistem operational secara online, pelaku bisnis F&B dapat mengurangi risiko kesalahan perhitungan dan dapat lebih menghemat waktu, sumber daya serta pengeluaran lainnya.
Ruang digital untuk bisnis menawarkan visibilitas yang real-time pada inventaris, transaksi penjualan, dan pengiriman pesanan. Dengan begitu, perusahaan dapat mengoptimalkan seluruh operasional bisnis dan dapat lebih fokus untuk meningkatkan kualitas produk anda dan melakukan riset terhadap tren F&B atau perilaku konsumen.
Jika Anda salah satu pebisnis F&B yang ingin menghemat biaya produksi dan operasional, mungkin Anda perlu mempertimbangkan untuk mulai menggunakan cloud kitchen dan vending machine sebagai pilihan untuk saluran produk Anda dan untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Terutama jika bisnis F&B Anda memiliki permintaan takeaway yang lebih tinggi dibandingkan dine-in, cloud kitchen, dan vending machine adalah pilihan yang tepat. Sebab, sistem ini memiliki biaya investasi awal yang rendah dan Anda bisa mengurangi pengeluaran seperti biaya sewa ruangan dan biaya pekerja yang besar.
Saat ini banyak sekali inovasi mutakhir di bidang digital untuk mentransformasi bisnis F&B. Misalnya, dengan IoT atau atau kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang membantu perusahaan mencapai tingkat keamanan stok yang tinggi, meningkatkan keterlacakan, mengurangi limbah, dan mengurangi biaya dan resiko di berbagai tahap pemrosesan dan pengemasan.
- Deretan Drakor Terbaru Tayang Bulan Maret
- Rekomendasi Film Sebelum Menonton The Batman versi Robert Pattinson
- Aplikasi Disney+ Hotstar Kini Bisa Diunduh Gratis di Smart TV LG
3. Manfaatkan media sosial
Dengan kemajuan teknologi, berbagai platform penjualan juga makin beragam, mulai dari berbagai pilihan e-commerce, online delivery, mesin penjual otomatis/otomat pengecer (vending machine), dan terdapat juga social commerce di mana para pebisnis menggunakan situs jaringan web, seperti Facebook, Instagram, Twitter, TikTok sebagai kendaraan untuk mempromosikan dan menjual produk dan layanan.
Kemajuan teknologi akan terus memengaruhi keputusan bisnis. Oleh karena itu, persaingan untuk memenuhi tuntutan pelanggan dalam hal kecepatan dan efisiensi akan terus meningkat. Hal ini memperjelas strategi digital dan otomatisasi operasional harus menjadi prioritas strategis yang diterapkan secara sistematis di masa pandemi ini.
Bisa karena terbiasa, dan terbiasa karena “terpaksa” mungkin menjadi kalimat dan semangat yang tepat untuk selalu berfikir kreatif, di masa yang sulit ini untuk selalu mencari solusi meningkatkan bisnis Anda. (*)