Masuk PPKM Level 3, Bandarlampung Segera Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

Eva Pardiana - Jumat, 10 September 2021 11:07
Masuk PPKM Level 3, Bandarlampung Segera Uji Coba Pembelajaran Tatap MukaPersiapan pembelajaran tatap muka, SMPN 26 Bandar Lampung menggelar vaksinasi, Kamis (9/9/2021). (sumber: KabarSiger/ Chairil Anwar)

BANDARLAMPUNG – Saat ini Kota Bandarlampung telah masuk dalam kategori PPKM level 3. Beberapa kegiatan masyarakat mulai dilonggarkan, termasuk rencana pembelajaran tatap muka (PTM).

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung mengatakan pihaknya akan melaksanakan uji coba PTM terbatas di 20 kecamatan pada Senin (13/9/2021) mendatang.

"Jadi kami lakukan di 20 kecamatan untuk uji coba PTM terbatas. Namun setiap jenjang pendidikan di kecamatan hanya satu sekolah saja yang menjadi contoh. Jadi nanti pendidikan taman kanak-kanak satu, SD satu, dan SMP satu setiap kecamatan yang akan menggelar uji coba," kata Pelaksana Tugas Kepala Disdikbud Kota Bandarlampung Sukarma Wijaya dikutip dari Antara, Jumat (10/9/2021).

Sekolah mana saja di setiap kecamatan yang melakukan uji coba PTM akan dirapatkan terlebih dahulu bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Bandarlampung dari masing-masing jenjang pendidikan.

Ia pun menegaskan uji coba PTM ini tidak hanya didominasi oleh sekolah-sekolah negeri, apabila ada sekolah swasta yang sudah siap dan mumpuni akan dipersilakan melakukan uji coba PTM.

"Maka itu kami rembukan dulu dengan MKKS untuk menentukan satu kecamatan itu satu sekolah yang dibuka dan ditunjuk, sehingga tidak ada komplain atau cemburu sosial. Karena kami masih melakukan simulasi PTM dengan prokes," katanya.

"Ini harus disepakati dulu, dan kami akan pantau dan yang disepakati mereka akan di surat perintah tugas (SPT) kan oleh Disdik, sehingga jika ada yang di luar SPT kami akan berikan teguran," imbuhnya.

Sukarma menegaskan sesuai arahan Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana, PTM terbatas yang dilakukan ini baru sekadar menyosialisasikan kepada anak-anak guna membiasakan diri dalam kegiatan belajar mengajar dengan protokol kesehatan.

"Setelah ini berjalan dan sekolah lain melihat baru kami buka secara berjenjang, yang paling penting itu kan ini masih ada pro dan kontra di kalangan wali murid ada yang ingin segera masuk dan ada yang masih belum, maka dari itu kami juga butuh dukungan orang tua siswa dengan memberikan surat pernyataan bahwa mereka memperbolehkan anaknya mengikuti PTM dengan catatan prokes dan itu pun setiap harinya hanya dua jam pertemuan saja," katanya.

Pada tahap pertama uji coba, guru tidak akan langsung memberikan pelajaran kepada murid-muridnya, namun menanyakan kepada siswa-siswi perasaan mereka selama belajar secara dalam jaringan (daring).

"Kemudian sekolah juga tidak diperbolehkan memberikan pelajaran ekstrakurikuler untuk sementara waktu," tandasnya. (EP)

Editor: Eva Pardiana

RELATED NEWS