LPS: Permodalan Perbankan Masih pada Level Kuat Sebesar 25,68%

Yunike Purnama - Jumat, 10 Februari 2023 07:59
LPS: Permodalan Perbankan Masih pada Level Kuat Sebesar 25,68%Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) perbankan berada di level 4,89% pada Januari 2023. (sumber: iStockphoto )

JAKARTA - Industri perbankan berhasil meraih kinerja positif sepanjang tahun ini. Hal ini terlihat dari pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan permodalan perbankan yang diharapkan berlanjut pada tahun berikutnya.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Polis (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memaparkan, industri perbankan secara umum mampu membukukan kinerja yang positif seiring dengan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) yang terus terjaga.

"Ini berkat berbagai bauran kebijakan pemerintah dan Lembaga-lembaga anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yang selama pandemi telah berhasil dalam menjaga kinerja industri perbankan dan SSK nasional," ujar Purbaya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR dengan Komisioner LPS, dikutip Kamis, 9 Februari 2023.

Dia mengungkapkan, kredit perbankan sepanjang tahun 2022 tumbuh sebesar 11,35% yoy. Hal ini dibarengi dengan peningkatan simpanan nasabah atau DPK perbankan sebesar 9,01% yoy pada 2022.

Purbaya juga mengatakan tingkat permodalan (CAR) perbankan juga berada pada level yang kuat sebesar 25,68%, sedangkan likuiditas perbankan tetap berada pada kondisi yang ample, dengan rasio AL/NCD sebesar 137,69%.

Di sisi lain, rasio kredit masalah (NPL Gross) berada pada level yang terjaga sebesar 2,44% yang didorong oleh penurunan kredit restrukturisasi perbankan. Dari sisi rentabilitas (profitabilitas), perbankan mencatatkan kinerja yang baik pula, dengan NIM sebesar 4,68 persen dan ROA 2,4%.

"Per Desember 2022, cakupan penjaminan berada pada level memadai, yaitu sebesar 99,9 persen dari total rekening dijamin penuh," jelas Purbaya.

Lebih lanjut, terkait peningkatan aset LPS, Purbaya menjelaskan, berdasarkan data unaudited per 31 Desember 2022, total aset yang dimiliki oleh LPS sebesar Rp 186,75 triliun. Angka ini meningkat 15,27% dibandingkan per 31 Desember 2021.

Purbaya menyebutkan, aset LPS berupa investasi per 31 Desember 2022 mencapai Rp 180,47 triliun. Investasi ini seluruhnya berupa Surat Berharga Negara (SBN) yaitu SBN rupiah sebesar Rp 178,51 triliun.

SBN rupiah tersebut terdiri dari SBN konvensional sebesar Rp 145,96 triliun (80,88%) dan SBN Syariah senilai Rp 32,1 triliun (18,12%). Sedangkan investasi berupa SBN valas mencapai US$ 116 juta atau setara sekitar Rp 1,8 triliun.

"LPS berhasil pertahankan opini wajar dalam semua hal yang material 8 kali berturut-turut. Sejak tahun 2014 hingga 2021, laporan keuangan LPS selalu memperoleh opini Wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan,” kata Purbaya.(*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS