LPG 3 Kg akan Diganti Kompor Listrik, Ini Kata Pertamina
Yunike Purnama - Senin, 19 September 2022 08:36
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menanggapi terkait program pemerintah mengganti LPG 3 kilogram (kg) dengan kompor listrik sebagai upaya mengurangi impor LPG.
Sebagai pelaksana distribusi LPG 3 kg, Pertamina hingga kini belum diminta untuk mengurangi pasokan gas kepada masyarakat. "Sementara ini belum ada arahan," kata Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, ada sejumlah program menekan impor LPG di antaranya mengganti LPG 3 kg dengan kompor listrik dan hilirisasi melalui program gasifikasi batu bara.
- Daftar Tarif Listrik Senin 19 September 2022, Oktober Hingga Desember Tak Naik
- 3 Tips Kelola Keuangan saat Semua Harga Naik tapi Penghasilan Belum
- Orientasi Studi IIB Darmajaya Dipastikan Tanpa Perpeloncoan
Sedangkan salah satu yang mendasari program tersebut ialah fluktuasi harga minyak dunia yang sulit diprediksi. Terkini, invasi militer Rusia ke Ukraina berdampak terhadap kenaikan harga minyak bumi di pasaran global.
Hampir semua negara, terutama yang memiliki ketergantungan impor produk turunan minyak bumi semakin mahal di tingkat retail. Selain itu, juga terjadi tekanan yang sangat berat bagi keuangan negara karena pemerintah berupaya melindungi masyarakat golongan menengah ke bawah dari tekanan harga yang kian mahal dalam bentuk subsidi.
Konsumen LPG bersubsidi sangatlah besar. Jumlahnya mendominasi dalam pangsa pasar LPG di Indonesia. Pada tahun 2014-2020, jumlah konsumsi LPG bersubsidi 3 kilogram ini rata-rata mencapai 87 persen per tahun atau sekitar 6,2 juta metrik ton (MT) dari seluruh konsumsi LPG yang mencapai kisaran 7 juta MT setahun.
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Senin, 12 September 2022
- Telkomsel Gelar Turnamen Esports Dunia Games League 2022
- Banyak Pembaruan, Ini Daftar iPhone yang Kebagian Update iOS 16
Pada kurun 2014-2020, produksi LPG domestik terus menyusut rata-rata sebesar 70.000 MT per tahun. Di sisi lainnya, konsumsi LPG terus meningkat sekitar 320.000 MT setahun. Akibatnya, permintaan impor LPG dari luar negeri terus bertambah sekitar 460.000 MT per tahun.
Secara akumulasi, permintaan impor LPG terus meningkat dari kisaran 60 persen dari total seluruh konsumsi pada tahun 2015 hingga mencapai kisaran 79 persen pada tahun 2020.
Kondisi demikian memerlukan daya dukung anggaran keuangan yang kuat. Nota Keuangan APBN 2022, disebutkan nilai subsidi LPG 3 kilogram pada tahun 2022 dianggarkan sebanyak Rp66,3 triliun. (*)