Lampaui Target, 13 Juta Merchant Sudah Terhubung dengan QRIS
Yunike Purnama - Jumat, 17 Desember 2021 08:54JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memaparkan pada tahun ini sebanyak 13 juta merchant telah terhubung dengan Quick Response Code Indonesia Standard atau QRIS . Angka ini melampaui target 12 juta merchant.
"Di 2021, kita sudah melampaui target, saat ini sudah 13,6 juta merchant dari target 12 juta merchant. Kita bersyukur ini tercapai 2 bulan sebelum tenggat waktu," kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendrata dalam konferensi virtual, Kamis (16/12/2021).
Untuk tahun depan, BI menargetkan total pengguna yang terhubung dengan QRIS mencapai 15 juta pengguna. Adapun sasarannya tidak hanya para pedagang melainkan juga masyarakat.
"Dan ini tentunya membutuhkan kerja keras semua pihak mulai dari otoritas, perbankan, UMKM dan pihak-pihak berkepentingan tentunya juga masyarakat yang pakai," tuturnya.
- Kerugian Garuda Indonesia Makin Parah Jadi Rp9,23 Triliun pada Kuartal III-2021
- SKK Migas Temukan Cadangan Minyak dan Gas Bumi Baru di Natuna
- Menkeu: Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Lebih Cepat Dibanding Krisis 1997–1998
Lebih lanjut, Filianingsih menyambut positif peluncuran QRIS untuk UMKM mitra Tokopedia yang menurutnya dapat membantu pencapaian target 15 juta pengguna QRIS ke depannya.
"Program ini menunjukkan adanya komitmen yang kuat dari rekan-rekan di industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital di Indonesia," tandasnya.
Transaksi nontunai menjadi sebuah keharusan di era digital sekarang ini, terlebih di era pandemi yang mengharuskan untuk meminimalkan kontak fisik. Dalam upaya mendorong transaksi nontunai, pemerintah dan bank Indonesia terus menyosialisasikan penggunaan QRIS.
QRIS ini merupakan QR Code luar biasa yang dapat membantu masyarakat untuk tidak pakai uang fisik lagi. Cukup menyimpan uang di ponsel, membuka aplikasi QRIS, maka proses transaksi bisa langsung diproses.
QRIS dirancang untuk pembayaran digital di sektor retail, bisa digunakan oleh para pelaku bisnis UMKM untuk berbagai transaksi termasuk juga pembelian pulsa, pembayaran listrik dan telpon.(*)