Kominfo Siapkan Tiga Lapisan Infrastruktur Kembangkan Ekonomi Digital

Eva Pardiana - Rabu, 25 Mei 2022 14:19
Kominfo Siapkan Tiga Lapisan Infrastruktur Kembangkan Ekonomi DigitalIlustrasi satelit. (sumber: Ist)

JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mempersiapkan tiga lapisan infrastruktur dalam upaya pengembangan ekonomi digital di Indonesia.

Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengatakan untuk lapisan pertama, pihaknya telah memasang jaringan fiber optic sepanjang hampir 360 ribu km di darat dan di bawah laut.

Sementara itu, ada 12 ribu km jaringan serat optik yang akan dibangun untuk memastikan seluruh wilayah di Indonesia bisa terkoneksi dengan akses telekomunikasi.

Kemudian, di lapisan kedua, pemerintah juga membangun microwave dan fiber link serta satelit untuk memperluas koneksi digital ke wilayah geografis yang sangat terpencil dan sulit terjangkau seperti di Papua dan Kalimantan.

Saat ini, pemerintah sedang membangun setidaknya dua satelit multifungsi untuk menambah kapasitas layanan satelit dan menghubungkan daerah yang belum terjangkau kabel serat optik.

"Jadi, Indonesia kini menggunakan sembilan satelit untuk mendukung kebutuhan kapasitas telekomunikasi Indonesia. Kapasitas totalnya sekitar 150 gigabita per detik. Tetapi, pada saat yang sama, kami telah mengamankan dua High Throughput Satellite (HTS), yakni Satelit SATRIA-1 dan The Hot Standby Satellite," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 24 Mei 2022.

Satelit SATRIA-1 ditargetkan untuk diluncurkan pada kuartal II-2023 dengan kapasitas 150 gigabyte perdetik sementara satelit cadangan dengan kapasitas yang sama juga dijadwalkan meluncur lebih awal, yakni pada kuartal I tahun depan.

Johnny menerangkan infrastruktur satelit menjadi aset pemerintah yang digunakan untuk mendukung pelayanan publik di Indonesia, mulai dari sektor pendidikan, kantor pemerintah, kantor keamanan, hingga fasilitas layanan kesehatan di seluruh Indonesia.

Di lapis yang ketiga atau terakhir, pemerintah sedang dalam proses membangun base transceiver station (BTS) yang diutamakan untuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Pemerintah sebenarnya sejauh ini sudah membangun setengah juta BTS di Indonesia, tetapi kapasitasnya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan akses di wilayah 3T. Di saat yang sama, operator telekomunikasi pun tengah berupaya untuk memperluas jaringan 4G di semua desa yang tercakup dalam kawasan komersial.

“Jaringan 4G akan menjadi tulang punggung jaringan telekomunikasi Indonesia. Jadi, kami berharap pada akhir masa pemerintahan ini, seluruh negara akan terlayani oleh jaringan 4G termasuk daerah yang sangat terpencil," kata Johnny. (*) 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 25 May 2022 

Editor: Eva Pardiana

RELATED NEWS