Kolaborasi dengan CES, PTPN I Regional 7 Maksimalkan Potensi Batu Bara di Ketahun
Eva Pardiana - Rabu, 28 Mei 2025 17:56
BENGKULU – Sejak awal 2023, PTPN I Regional 7 bekerja sama dengan PT Cereno Energi Selaras (CES) mengeksploitasi batu bara yang berada di Kebun Ketahun, Kabupatan Bengkulu Utara. Bisnis baru dengan menggali potensi pada aset yang dimiliki ini menjadi penguat posisi PTPN I sebagai Subholding Supporting Co pada induk usaha PTPN III Holding. Langkah strategis yang ditempuh manajemen PTPN I Regional 7 ini berhasil menambah pendapatan perusahaan lebih dari Rp40 miliar per tahun.
Pernyataan itu disampaikan Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun saat meninjau lokasi tambang yang berada di Desa Air Sebayur, Kecamatan Pinang Raya, Bengkulu Utara, Selasa (26/5/2025). Ia bersama SEVP Operation Wiyoso, SEVP Business Support Bambang Agustian, dan beberapa pejabat utama lain melakukan inspeksi untuk memastikan kerjasama operasional berjalan dengan semestinya. Sebagai komoditas lini kedua, prospek batu bara ini memiliki nilai yang tinggi.
“Dua bulan terakhir tambang kami yang bekerja sama dengan PT CES mengalami kendala distribusi karena tongkang nggak bisa sandar di Pulau Baai (Pelabuhan Bengkulu). Hari ini kami lihat dan diskusi dengan stakeholder, antara lain PT Pelindo II, PT Pertamina, dan lainnya untuk mencari solusi. Alhamdulillah sudah kita dapatkan jalan keluarnya, yakni mengeruk sedimentasi pelabuhan,” kata Tuhu Bangun.
- KPK dan SMSI, Jalin Kerjasama Pencegahan Korupsi di Sektor Usaha Media Siber
- Bantah Tudingan APG, Garuda Indonesia Tegaskan Rekrutmen Sesuai GCG
- PGN Lampung Ajak UMKM Beralih Gunakan Energi Bersih dan Efisien
Kendala distribusi ini sangat urgen. Tuhu Bangun menyebut, produksi batu bara dari lahan seluas 332 hektare yang saat ini dikerjasamakan dengan PT CES masih menumpuk di tempat penampungan sementara. Sementara PT CES sebagai pemasok batu bara untuk berbagai kebutuhan industri di beberapa wilayah harus memenuhi target sesuai kontrak.
“Dengan adanya kendala ini kan jadi ada yang mandek dari siklus operasional yang normal. Produksi di site (lokasi tambang) terpaksa dikurangi, barang di stock pile menumpuk, dan otomatis serapan tenaga kerja berkurang juga. Dan bagi kami (PTPN I Regional 7), tentu akan ikut berkurang juga bagi hasilnya, kan,” kata dia.
Kunjungan kerja Tuhu Bangun bersama tim dimulai dengan meninjau kondisi Pelabuhan Pulau Baai, tempat biasanya tongkang pengangkut batubara ditambatkan. Di lokasi ini, ia melihat langsung kondisi dermaga yang mengalami pendangkalan dan menyaksikan beberapa alat berat sedang bekerja mengeruk sedimentasi. Ia juga berkordinasi dengan parapihak pemilik otoritas pengelola pelabuhan.
Dari Pelabuhan, mereka bergerak menuju Kebun Ketahun dan langsung menginspeksi lokasi tambang yang berada di Afdeling 5. Di Afdeling seluas 800-an hektare yang 332 hektarenya menyimpang deposit batu bara dengan kandungan mineral di atas rata-rata itu, Tuhu Bangun disambut Kepala Teknik Tambang PT CES Thomson dan Kepala Adminsitrasi Yanto. Kepada Tuhu Bangun, Thomson mengatakan secara umum operasional eksploitasi tidak ada kendala berarti.
Namun, dia mengakui akibat terhambatnya distribusi atau pengangkutan membuat kapasitas produksi terpaksa dikurangi. Sebab, lokasi penampungan sementara atau stock pile juga sudah penuh.
Kepada Thomson dan Yanto, Tuhu Bangun menyampaikan beberapa pesan teknis dan strategis. Tentang kendala distribusi, misalnya, Tuhu Bangun menyebut kendala di pelabuhan Pulau Baai sedang dalam proses pengerukan dan perbaikan di beberapa sektor. Sedangkan tentang operasional penambangan, Tuhu Bangun mewanti-wanti kepada mitranya, yakni PT CES untuk mematuhi seluruh regulasi yang ada.
- Resensi Buku: Atlas Indonesia dan Dunia – Referensi Geografi Lengkap untuk Sekolah dan Keluarga
- Resensi Buku: Manga for Success, Hubungan Sosial – Belajar Psikologi Sosial Lewat Komik yang Seru
- Teh Hitam dan Teh Hijau Produksi PTPN I Regional 7 Sabet Penghargaan Nasional
“Sebagai perusahaan BUMN, salahmnya milik negara. Jadi, bisnis kami tidak semata profit, tetapi ada tanggung jawab yang lebih luas. Antara lain, tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan, tanggung jawab negara, dan tanggung jawab kelestarian lingkungan. Saya tegaskan, jangan ada regulasi yang dilanggar. Sebab, kami pertaruhkan nama negara di sini,” kata dia.
Tuhu Bangun juga mengingatkan kepada pihak PT CES dan dari PTPN I Regional 7 Kebun Ketahun untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan penuh amanah. Setiap satuan aset yang ditransaksikan dengan pihak manapun harus masuk dalam catatan dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi yang jelas dan tegas. “Semua proses bisnis kita harus memenuhi kaidah GCG (good corporate governance),” kata dia.
Ia berharap dalam beberapa hari ke depan Pelabuhan Pulau Baai yang sedang dalam recovery segera dapat dibuka kembali. Dengan demikian, siklus operasional dalam kerjasaman pengelolaan tambang ini bisa berjalan normal kembali. (*)