Kinerja Multifinance Melesat Sepanjang Tahun 2021

Yunike Purnama - Kamis, 17 Februari 2022 10:05
Kinerja Multifinance Melesat Sepanjang Tahun 2021Ilustrasi perusahaan leasing. (sumber: Pixabay)

BANDARLAMPUNG - Meski pandemi Covid-19 masih membayangi bisnis industri multifinance, beberapa perusahaan tetap mampu mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang tahun 2021. Tak sekedar tumbuh, laba perusahaan multifinance pun melesat hingga double digit.

Terbaru, ada BFI Finance yang mencatat ada pertumbuhan laba hingga 61,3% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp1,13 triliun. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, laba BFI Finance tercatat hanya Rp701 miliar.

Adapun, kinerja positif tersebut ditopang juga oleh nilai pembiayaan baru (booking) sebesar Rp13,7 triliun atau mengalami kenaikan 79,8% yoy.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono pun menilai kenaikan booking ini sejalan dengan pulihnya kondisi pandemi serta peningkatan aktivitas bisnis pada umumnya.

Selain itu, Sudjono pun mengungkapkan bahwa kinerja rasio keuangan perusahaan terbilang positif. Dimana, Return on Assets (RoA) dan Return on Equity (RoE) masing-masing berada di level 9,6% dan 16,2%.

“Rasio keuangan ini bergerak positif dan didukung dengan pencadangan yang hati-hati, meskipun kualitas aset terus membaik,” ujar Sudjono.

Tak hanya laba yang tumbuh, total aset dan piutang pembiayaan bersih BFI Finance pun juga meningkat. Sampai penghujung tahun lalu, BFI Finance telah membukukan aset senilai Rp15,6 triliun dengan piutang pembiayaan dikelola Rp14,6 triliun atau naik 4,5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Torehan kinerja positif di 2021 pun juga dirasakan Adira Finance yang membukukan laba sebesar Rp1,2 triliun atau naik 18,2% yoy.  Kenaikan laba juga ditopang oleh penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp25,9 triliun atau naik 39% yoy.

Meskipun demikian, Perusahaan mencatat piutang pembiayaan yang dikelola masih mengalami penurunan sebesar 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi Rp40,4 triliun di 2021.

“Penurunan pada piutang yang dikelola sebagian disebabkan rundown portofolio yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan baru karena penjualan belum kembali ke tingkat pre-Covid,” ujar Presiden Direktur Adira Finance, Hafid Hadeli.

Adapun, Hafid menargetkan di 2022 ini pertumbuhan pembiayaan baru bisa melanjutkan pertumbuhan hingga mencapai 25%. Untuk piutang pembiayaan, Hafid menilai belum akan mencapai level di masa pra pandemi meskipun recovery tetap terus dilakukan.

Terakhir, ada BCA Finance yang telah mengeluarkan rilis keuangannya sepanjang 2021. Anak usaha dari BCA tersebut juga mencatat perolehan laba senilai Rp1,7 triliun atau naik 39,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp1,2 triliun.

Sementara itu, pendapatan perusahaan pun juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp3,4 triliun dari sebelumnya Rp3,2 triliun. sedangkan , beban perusahaan pun turun 23,5% yoy menjadi Rp1,2 triliun.

Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim pun mengungkapkan kinerja positif tersebut bisa berlanjut di tahun ini. Mengingat, masih ada pula stimulus PPnBM dari pemerintah yang bisa menggugah keinginan masyarakat untuk membeli mobil baru dan menekan dampak dari maraknya varian Omicron.

“Kalau kondisi stabil seperti ini sampai akhir tahun, pasti akan tumbuh,” imbuh Roni.(*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS