Jarwo Songha Tampilkan Sastra Lisan Lampung “Pisaan” dalam Acara Maulid Nabi
Eva Pardiana - Jumat, 13 September 2024 19:42Mahap pun ngalimpugha
Kintu nyak salah cawa
Nyak nuppang bucekhita
Liwat pisaan sija
Dang pungah ulah dacok
Dang hanggum ulah kaya
Lawok gawoh mingan langok
Disan kham dapok bukaca
Mohon maaf semuanya
Kalau saya salah bicara
Saya mau bercerita
Lewat pisaan ini
Jangan sombong karena bisa
Jangan bangga karena kaya
Laut saja bisa kering
Disanalah kita bisa bercermin
Alunan syair sastra lisan Lampung “Pisaan” itu dilantunkan dengan apik oleh Pendongeng Lampung, Jarwo Songha di Aula SMPIT Al Banna Natar pada Jumat (13/9/2024). Pria yang hobi membaca sastra lisan Lampung ini tampil dalam gelaran perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara ini dihadiri oleh ratusan siswa yang begitu bersemangat saat Jarwo Songha tampil berkisah mengenai keteladanan Nabi Muhammad SAW.
Pendongeng Lampung, Jarwo Songha, mengawali kegiatan berkisah kali ini dengan melantunkan salah satu sastra lisan Lampung yaitu “Pisaan”. Tepuk tangan meriah terdengar memenuhi aula sekolah usai pria yang jalan-jalan itu membacakan pisaan. Jarwo Songha, dalam kisah yang dibawakannya menceritakan sejak peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Diceritakan pada hari Senin, 12 rabiul awal tahun 571 masehi lahirlah seorang bayi yang kelak menjadi nabi yang begitu mulia yakni Nabi Muhammad SAW. Sesuai tradisi kala itu, setiap bayi yang baru lahir akan disusukan kepada ibu susuan. Halimatus Sa’diah, wanita mulai yang menyusui bayi mungil yang kelak menjadi nabi itu.
Dalam kisah yang dibawakannya, Jarwo Songha juga menjelaskan mengenai peristiwa isra mi’raj dimana Nabi Muhammad SAW menerima perintah solat lima waktu. “Salah teladan Nabi Muhammad SAW yang harus kita teladani adalah jangan tinggalkan solat lima waktu dalam keadaan apapun,” tukas juru kisah yang telah mendongeng ke berbagai daerah di Indonesia itu.
Pak Anam, salah satu guru di SMPIT Al Banna Natar sangat mendukung kegiatan perayaan Maulid Nabi Muhammad ini. Para siswa juga terhibur sekaligus banyak mendapatkan ilmu dari kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang dibawakan oleh Kak Jarwo.
“Terima kasih Kak Jarwo untuk ilmu yang sangat berharga ini. Kami para guru juga ikut menikmati sajian kisah yang dibawakan olehnya,” tutup guru yang telah 3 tahun mengajar di SMPIT Al Banna itu.
Dimas, salah satu siswa SMPIT Al Banna Natar, begitu antusias mengikuti kisah yang dituturkan oleh Kak Jarwo Songha. Ia juga aktif dan mau tampil di depan saat Kak Jarwo meminta untuk berperan dalam kisah yang ditampilkan. Dimas sangat senang dengan cara bercerita Kak Jarwo yang santai dan tak menggurui.
“Saya banyak belajar dari sosok Nabi Muhammad SAW yang begitu berahlak mulia,” tutur siswa kelas 7 itu. (TS)