Inflasi Naik Perlahan, Bank Indonesia Diprediksi Naikkan Suku Bunga Acuan
Yunike Purnama - Selasa, 12 Juli 2022 16:29BANDARLAMPUNG - Pakar ekonomi dari Mirae Aset Sekuritas Rully Wisnubroto memprediksi, Bank Indonesia segera menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate dua kali di semester II 2022 masing-masing 25 basis poin (bps).
“Bank Indonesia diperkirakan meningkatkan suku bunga di September dan Desember masing-masing sebanyak 25 bps sehingga BI 7 Day Reverse Repo Rate akan berada di posisi 4 persen pada akhir 2022,” kata Rully dalam Mirae Asset Second Semester Market Outlook 2022, Selasa, 12 Juli 2022.
Menurut dia, BI menimbang untuk meningkatkan suku bunga acuan ketika inflasi inti telah mencapai 3 persen year on year, yang diperkirakan akan terjadi pada September.
- Jelang Pembelajaran Tatap Muka Penuh, Toko Perlengkapan Sekolah Ramai Pembeli
- Sektor Hulu Migas Andalkan Lima Strategi Capai Target Produksi
- Harga Emas Antam Rp1.004.000 Per Gram di Pegadaian pada Selasa, 12 Juli 2022
“Sejalan dengan kondisi perekonomian yang akan mengalami akselerasi di semester II, kami memperkirakan inflasi inti akan mengalami kenaikan,” kata dia.
Juni lalu, BPS mencatat, inflasi telah mencapai 4,35 persen year on year, tetapi inflasi inti baru mencapai 2,36 persen yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan.
Sementara kenaikan harga bahan pangan tersebut lebih disebabkan oleh gangguan pasokan sehingga kenaikan suku bunga acuan BI memang sebaiknya ditahan.
“Menurut kami, inflasi sampai Juni 2022 memang lebih efektif diatasi bukan dengan meningkatkan suku bunga acuan, tetapi memperbaiki distribusi,” ujar dia.
- Seleksi CPNS dan PPPK 2022 Segera Dibuka, Simak Formasinya
- Ketum Kadin: Kadin Bandar Lampung Harus Dorong Kebangkitan Ekonomi Daerah
- Ibu dan Anak yang Tewas Berpelukan saat Kebakaran di Kota Karang Dimakamkan Berdekatan
Daya beli masyarakat belakangan semakin membaik dibandingkan saat pandemi COVID-19, tetapi konsumsi tersebut belum kembali kepada level sebelum pandemi.
Ia sendiri mengapresiasi langkah BI yang masih menahan peningkatan suku bunga acuan dan upaya pemerintah untuk menjaga pasokan bahan pangan, termasuk melalui diplomasi dengan negara penghasil bahan pangan utama.
“Kemarin Presiden Jokowi sudah mengunjungi Ukraina dan Rusia untuk memperlancar pasokan bahan-bahan makanan agar suplai global tidak terhambat, jadi berbagai cara telah dilakukan pemerintah,” pungkasnya. (*)