IFG Dorong Transformasi Anak Usaha dari Sisi Bisnis hingga Operasional

Yunike Purnama - Rabu, 21 Desember 2022 10:38
IFG Dorong Transformasi Anak Usaha dari Sisi Bisnis hingga OperasionalIndonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Asuransi, Penjaminan dan Investasi berkomitmen untuk memimpin transformasi di industri keuangan non-bank di Indonesia. (sumber: Dok IFG)

JAKARTA - Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Asuransi, Penjaminan dan Investasi berkomitmen untuk memimpin transformasi di industri keuangan non-bank di Indonesia.

Upaya ini sejalan dengan inisiatif transformasi yang didorong dalam tiga tahun kepemimpinan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan dibarengi dengan upaya peningkatan kinerja berkelanjutan.

Direktur Utama IFG Robertus Billitea menyadari sepenuhnya langkah strategis transformasi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN sebagai motor pendorong pertumbuhan kinerja BUMN dalam tiga tahun terakhir ini.

"Sejalan dengan transformasi tersebut, IFG terus mendorong transformasi anak-anak perusahaan melalui berbagai inisiatif baik dari segi bisnis, operasional, maupun dalam memastikan dampak keberlanjutannya bagi masyarakat," kata Robertus dalam keterangan resmi dikutip Rabu, 21 Desember 2022.

Robertus menegaskan inisiatif-inisiatif transformasi yang dilakukan perusahaan berfokus pada upaya restrukturisasi portofolio dan model bisnis perusahaan, penguatan fokus bisnis setiap perusahaan.

Selain itu, penerapan tata kelola perusahaan yang prudent serta manajemen risiko yang kokoh, peningkatan kompetensi bisnis dan Sumber Daya Manusia (SDM), serta peningkatan sinergi antar anggota holding.

Upaya transformasi tersebut telah mendorong kinerja perusahaan. Hingga akhir 2021, IFG membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 3,4 triliun atau lebih besar 55,27i periode sebelumnya sebesar Rp 2,2 triliun.

"Sebagai bentuk kontribusi nyata bagi Masyarakat Indonesia, sinergi IFG dan anak perusahaan juga telah merealisasikan komitmen pelaksanaan program tahunan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)," terangnya.

Realisasi atas program tersebut mencapai Rp 126,05 miliar atau sekitar 126,61i Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) TJSL tahun lalu. Realisasi ini termasuk pelaksanaan program sosial kemasyarakatan yang dijalankan di luar Departemen TJSL IFG dan anak perusahaan sebesar Rp 32,68 miliar.

Pelaksanaan program TJSL tahun lalu menyasar beberapa fokus, antara lain program pendanaan UMK (PUMK), yang menyerap pembiayaan sebesar Rp 38,77 miliar atau sekitar 85,23i RKA 2021.

Program tersebut menyediakan pembiayaan dan pembinaan terhadap usaha mikro dan usaha kecil, dengan sasaran mendorong mitra binaan usaha mikro dan usaha kecil untuk dapat naik kelas melalui peningkatan kapasitas usaha.

Program TJSL tahun lalu juga melaksanakan program Creating Shared Value (CSV) yang tidak hanya memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan, melainkan juga mendukung bisnis inti perusahaan.

Ia bilang, capaian ini tentunya tidak lepas dari peranan sinergi yang baik antara Kementerian BUMN, IFG dan anak perusahaan IFG. Sebagai holding dengan 10 anak perusahaan di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi.  

"Kami berharap bahwa sinergi yang terjalin baik antara IFG, anak perusahaan dan Kementerian BUMN dapat terus memberikan kontribusi dan dampak yang dapat dirasakan secara nyata dan langsung oleh masyarakat Indonesia," terangnya.

Sejak Kabinet Indonesia Maju, perusahaan dipercaya mengemban tugas kepemerintahan pada periode tiga tahun berjalan. Sejumlah transformasi telah dilakukan Kementerian BUMN dan telah menunjukkan hasil yang nyata.

Salah satunya adalah dalam mendorong peningkatan penerimaan negara. Di akhir 2021, pendapatan seluruh perusahaan pelat merah dilansir telah mencapai Rp 2.292,5 triliun. Angka tersebut naik 18,8 persen dibandingkan 2020. (*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS