AS - Asosiasi semikonduktor yang berbasis di Washington telah melaporkan bahwa Huawei Technologies Co., raksasa teknologi asal China, sedang merencanakan dan membangun serangkaian fasilitas fabrikasi semikonduktor yang dirahasiakan. Langkah ini diambil dengan tujuan untuk menghindari sanksi perdagangan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS).

Dilansir Reuters, Rabu, 23 Agustus 2023, sejak tahun lalu, Huawei telah fokus ke produksi chip dan mendapatkan dukungan dana dari pemerintah China senilai sekitar US$30 miliar atau sekitar Rp450 triliun (kurs Rp15.000). 

Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap pembatasan yang diberlakukan oleh AS, di mana Departemen Perdagangan AS menambahkan Huawei ke daftar kontrol ekspor pada tahun 2019 karena alasan keamanan.

• Riset: 73 Persen Anak Muda Habiskan Uang untuk Gaya Hidup
• Makin Permudah Rapat Virtual, Kenali Fitur Baru Zoom Berbasis AI
• Berikut Cara Menggunakan Vanish Mode di Instagram, Bantu Anda Tetap Aman!
• Sri Mulyani: KPR Hijau Potensial Menyasar Generasi Milenial

Tindakan tersebut menyebabkan Huawei dimasukkan ke dalam daftar hitam perdagangan di AS, yang berakibat pada pembatasan mayoritas pemasok untuk mengirimkan barang dan teknologi kepada Huawei tanpa izin khusus dari pemerintah AS. Langkah ini juga membatasi kemampuan Huawei untuk membeli atau merancang chip semikonduktor yang digunakan dalam sebagian besar produk-produknya.

Dalam upaya untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Huawei diduga sedang merencanakan pembangunan fasilitas fabrikasi semikonduktor di seluruh Tiongkok yang dibangun atas nama perusahaan cangkang. Dengan membangun fasilitas ini di bawah nama perusahaan lain yang tidak terkait langsung dengan merek Huawei, perusahaan tersebut dapat menghindari pembatasan pemerintah AS.

Langkah ini menunjukkan upaya keras dari Huawei dalam menghadapi tantangan sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh AS. Tindakan ini tidak hanya berperan penting dalam upaya mengatasi hambatan perdagangan, tetapi juga mencerminkan keseriusan Tiongkok dalam memperkuat industri semikonduktor nasionalnya. Langkah-langkah semacam ini juga mencerminkan keseriusan Tiongkok dalam perang dagang dengan Amerika Serikat (*)