Harga Minyak Dunia Lanjutkan Koreksi Pada Perdagangan Jumat, 25 Maret 2022

Yunike Purnama - Jumat, 25 Maret 2022 09:10
Harga Minyak Dunia Lanjutkan Koreksi Pada Perdagangan Jumat, 25 Maret 2022Koreksi harga minyak terjadi setelah para pemimpin Uni Eropa menghindari tindakan baru untuk memangkas impor minyak mentah Rusia. (sumber: Reuters/Lucy Nicholson)

BANDARLAMPUNG -  Harga minyak dunia terkoreksi pada perdagangan Jumat, 25 Maret 2022 pagi. Pukul 06.50 WIB, harga minyak jenis west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2022 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 112,19 per barel, turun 0,13% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 112,34 per barel.

Koreksi harga minyak terjadi setelah para pemimpin Uni Eropa menghindari tindakan baru untuk memangkas impor minyak mentah Rusia.

Kemarin, harga minyak mentah turun hingga 2% setelah Uni Eropa tidak dapat menyetujui rencana untuk memboikot minyak Rusia dan pada laporan ekspor dari terminal konsorsium pipa Kaspia (CPC) Kazakhstan sebagian dapat dilakukan.

Mengutip Reuters, para pemimpin Uni Eropa pada pertemuan puncak dua hari mulai Kamis akan sepakat untuk bersama-sama membeli gas alam karena mereka berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar Rusia. Beberapa mengatakan mereka tidak akan memenuhi permintaan Moskow untuk membeli minyak dan gas menggunakan rubel.

Tetapi negara-negara UE tetap terbagi atas apakah akan memberikan sanksi langsung terhadap minyak dan gas Rusia, sebuah langkah yang sudah diambil oleh Amerika Serikat.

"Laporan bahwa pipa CPC akan kembali adalah bantuan besar bagi pasar," kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York seperti dikutip Reuters.

Ia mencatat gangguan pasokan dari penutupan pipa atau sanksi Rusia adalah masalah besar karena kita tidak dapat menebusnya.

Harga minyak mentah mendapat dukungan dari penurunan minyak mentah AS di Strategic Petroleum Reserve (SPR) ke level terendah sejak Mei 2002.

Minyak mentah AS di pusat penyimpanan Cushing di Oklahoma turun dalam sepekan hingga 22 Maret, kata para pedagang, mengacu pada laporan dari penyedia data Genscape. 

Data pemerintah AS menunjukkan stok di sana meningkat selama dua minggu terakhir.(*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS