Handapi Tantangan Ekonomi, Menteri Keuangan dan Bank Sentral G20 Pertemuan di Amerika Serikat

Yunike Purnama - Sabtu, 15 Oktober 2022 06:13
Handapi Tantangan Ekonomi, Menteri Keuangan dan Bank Sentral G20 Pertemuan di Amerika SerikatMenteri Keuangan dan Gubernur bank sentral negara anggota G20 berkomitmen untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang meningkat dan berfokus pada hasil nyata. (sumber: Bank Indonesia )

AS - Menteri Keuangan dan Gubernur bank sentral negara anggota G20 berkomitmen untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang meningkat dan berfokus pada hasil nyata. Hal ini diputuskan dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) ke-4 di Washington, Amerika Serikat

Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur BI Perry Warjiyo serta dihadiri oleh 371 delegasi, di mana 304 orang hadir secara langsung dan 67 orang hadir secara virtual.

Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengatakan selama masa presidensi, Indonesia telah bersungguh-sungguh untuk mengupayakan diskusi G20 berjalan lancar dan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan kuat dari semua anggota.

“Kita harus terus melangkah ke depan dan perlu menghasilkan aksi konkret dengan menunjukkan semangat kerja sama, kolaborasi, dan konsensus. Secara historis, G20 telah mencatatkan kemampuan kita untuk melalui ini semua," kata Sri Mulyani dalam keterangan resmi, Jumat, 14 Oktober 2022.

Pertemuan tersebut membahas enam agenda yaitu ekonomi global, arsitektur keuangan internasional, peraturan sektor keuangan, investasi infrastruktur, keuangan berkelanjutan, dan perpajakan berkelanjutan.

Saat ini, perekonomian global mengalami berbagai guncangan dan tantangan. Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, kondisi keuangan yang semakin ketat, perang Rusia melawan Ukraina, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, dan ketidaksesuaian penawaran-permintaan semakin memperlambat prospek ekonomi global.

Meningkatnya kekhawatiran tentang harga pangan dan energi mengakibatkan tekanan biaya hidup di banyak negara ikut serta menambah tekanan inflasi. Selain itu, cuaca ekstrem akibat perubahan iklim menimbulkan risiko penurunan terhadap prospek ekonomi global, dan kenaikan harga energi juga menghambat jalan menuju transisi hijau.

Tantangan global yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya kerentanan utang dan menghambat jalan menuju pemulihan, yang selanjutnya berdampak pada kelompok rentan, terutama negara-negara berpenghasilan rendah dan berkembang.

Dalam situasi ekonomi ini, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 telah berkumpul kembali untuk keempat kalinya tahun ini di Washington untuk mengambil tindakan nyata guna mengatasi tantangan ekonomi global.

"Sejak awal presidensi, G20 telah bekerja sama untuk memajukan isu-isu global yang bersifat kritis serta mampu memberikan solusi konkret dan kolektif untuk mendorong pemulihan," tambah Perry. (*)

Editor: Yunike Purnama
Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS