Hadirkan Dosen FPT University Vietnam, Bahas Pesatnya Ekonomi Digital Global
Yunike Purnama - Jumat, 28 Oktober 2022 01:48BANDAR LAMPUNG – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) IIB Darmajaya bersama UPT International Office menggelar visiting lecture dengan topik Digital Economics.
Visiting Lecture menghadirkan dosen FPT University, Vietnam Dr. Tran Thi Bich Hanh melalui zoom meeting. Adapun peserta yang mengikuti visiting lecture terdiri dari mahasiswa Prodi Manajemen, Prodi Akuntansi, dan Prodi Bisnis Digital serta sejumlah dosen di IIB Darmajaya dari berbagai prodi.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis IIB Darmajaya, Aswin, S.E., M.M. mengatakan visiting lecture merupakan implementasi dari kerja sama antara kedua perguruan tinggi.
- Dunia Games Telkomsel Gelar DG Con 2022, Festival Games Terbesar di Indonesia
- UIN Raden Fatah Palembang dan WongKito.co Jalin Kerja Sama Publikasi dan Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar
- Pupuk Indonesia: Stok Pupuk Bersubsidi di Lampung Capai 29.144 Ton
“Era teknologi yang semakin berkembang saat ini memudahkan setiap individu dalam menerima pengetahuan dan wawasan dari belahan dunia melalui kecanggihan teknologi,” ungkapnya.
Hari ini (kemarin, ed), lanjut dia, mahasiswa dapat menambah wawasan mengenai ekonomi digital yang disampaikan Dosen FPT University, Vietnam. “Transfer knowledge ini juga menjadikan mahasiswa tahu perkembangan ekonomi digital saat ini,” imbuhnya.
Dr. Hanh menerangkan bahwa Ekonomi Digital saat ini telah berkembang pesat. Perusahaan dari berbagai bidang telah merambah dalam dunia metaverse.
“Perusahaan besar seperti Samsung menggelar pertemuan dengan memanfaatkan Metaverse. Pertemuan tersebut juga merupakan salah satu project Samsung dalam mendekatkan kepada customer khususnya,” ucapnya.
Selain itu, perusahaan tas ternama Gucci juga memberikan pengalaman ke customer ke Gucci store metaverse. “Ini merupakan langkah baru yang dilakukan oleh Gucci dengan menawarkan produknya melalui metaverse,” kata dia.
Hal sama juga dilakukan P&G Life yang memberikan pengalaman kepada masyarakat untuk melihat operasional perusahaan tersebut melalui metaverse. “Ekonomi digital berangkat dari masalah setiap individu beraktivitas mencari sesuatu di internet. Pasar atau penjualan dapat dilakukan melalui dua cara yakni konvensional maupun digital,” kata Dr. Hanh.
Dr. Hanh melanjutkan keamanan dan data pribadi menjadi salah satu juga ekonomi digital menjadi berkembang.
- BI Perpanjang Relaksasi LTV KPR dan Uang Muka KKB Hingga Tahun Depan
- ESG Award: TBIG Dapat Predikat Terbaik TrenAsia ESG Excellence 2022
- Karya Seni Tentang Peradaban Manusia Jadi Pemenang UOB Painting of the Year Indonesia 2022
“Reputasi dari perusahaan ataupun referensi dari pengalaman orang dalam memilih produk yang dipasarkan melalui digital juga menjadi salah satu alasan untuk masifnya perkembangan ekonomi digital,” imbuhnya.
Hal ini juga membuat perusahaan, lanjut dia, banyak melakukan aktivitas melalui digital dalam menggaet customer. Dengan banyaknya campaign saat ini juga melalui digital seperti perhelatan piala dunia.
Dr. Hanh juga mengenalkan cara menggaet customer melalui rumus 5As Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate, yang menggantikan AIDA (Awareness, Interest, Desire, dan Action) (*)