Garuda Indonesia (GIAA) Eksekusi Sebagian Obligasi hingga Rp775 Miliar
Yunike Purnama - Kamis, 04 Januari 2024 13:45JAKARTA - Emiten maskapai milik negara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengklaim telah melunasi sebagian obligasi dan sukuk senilai US$50 juta atau setara Rp775 miliar (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pelunasan sebagian surat utang tersebut dilakukan dengan skema tender offer dan berasal dari kas perseroan. Transaksi ini dieksekusi pada Jumat, 29 Desember 2023.
"Perseroan telah melakukan penyelesaian pelunasan sebagian surat utang dan sukuk sebagaimana telah dipublikasikan dalam situs SGX," ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis, 4 Januari 2024.
- Terbentur soal Fiskal, Prabowo Tunda Pembelian Jet Tempur Bekas
- Transaksi Kartu Kredit Bank Mega Syariah Melonjak 50 Persen
- Cermati Prospek Saham Perbankan Jumbo saat IHSG Cetak Rekor Tertinggi
- Inflasi Melandai, Suku Bunga BI Diprediksi Bisa Dipangkas Lebih Cepat
Selain penulasan pokok utang, lanjut Irfan, perseroan juga melunasi sejumlah biaya lain berupa accrued interest, deffered payment in kind, dan beban pajak yang timbul senilai US$2,32 juta atau sekitar Rp35,96 miliar.
"Setelah dilaksanakan pelunasan sebagian tersebut, sisa jumlah total prinsipal terutang surat utang dan sukuk perseroan adalah sebesar US$500.672.257," papar dia.
Irfan menilai, transaksi tersebut tidak berdampak langsung terhadap kegiatan operasional perseroan. Dia turut memastikan seluruh kegiatan operasional operasional akan berjalan dengan normal.
Melansir data RTI Business, saham GIAA ditutup tanpa mengalami perubahan harga alias stagnan pada level Rp74 per lembar pada akhir sesi perdagangan Rabu, 3 Januari 2024.(*)