Inflasi Melandai, Suku Bunga BI Diprediksi Bisa Dipangkas Lebih Cepat
Yunike Purnama - Kamis, 04 Januari 2024 13:31BANDARLAMPUNG - Investment Analyst Stockbit Reynaldo Mulya memprediksi suku bunga Bank Indonesia (BI) bisa dipangkas lebih cepat karena inflai melandai melampaui ekspektasi.
Reynaldo mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) di Indonesia pada Desember 2023 melandai ke level 2,61% secara year-on-year (yoy), lebih rendah dari ekspektasi konsensus sebesar 2,72% yoy.
Realisasi ini juga sesuai dengan target Bank Indonesia yang menginginkan inflasi selama 2023 berada di level 2–4%.
Reynaldo menyatakan, pada penurunan tingkat inflasi tahunan pada Desember 2023, terjadi perubahan tren dari beberapa tahun terakhir di mana inflasi cenderung meningkat pada akhir tahun.
Penurunan ini khususnya disebabkan oleh efek high base akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada akhir 2022.
Secara bulanan, inflasi IHK pada Desember 2023 mencapai 0,41% secara month-to-month (mtm), sedikit lebih rendah dari ekspektasi konsensus sebesar 0,5% mom.
Meski demikian, angka ini menandai inflasi bulanan tertinggi dalam 12 bulan terakhir. Inflasi inti pada Desember 2023 juga mengalami penurunan, mencapai level 1,8% yoy, di bawah ekspektasi konsensus sebesar 1,85%.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi IHK baik secara bulanan maupun tahunan pada Desember 2023 didorong oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,07% mom dan 6,18% yoy.
Kelompok pengeluaran ini memberikan andil inflasi bulanan sebesar 0,29% pada Desember 2023, dengan andil inflasi tahunan sebesar 1,6%.
Potensi Pemangkasan Suku Bunga oleh Bank Indonesia
Reynaldo menyebutkan bahwa tingkat inflasi yang berada di bawah ekspektasi memberikan ruang bagi BI untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.
“Terutama dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang telah menguat ke level 15.473 per 2 Januari 2024 dan indikasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Saat ini, konsensus memperkirakan Bank Indonesia akan mulai memangkas suku bunga pada kuartal III-2024,” ujar Reynaldo dikutip dari risetnya, Kamis, 4 Januari 2024.
Dampak Positif Pemangkasan Suku Bunga pada Sektor Ekonomi
1. Sektor Perbankan
Reynaldo mengatakan, pemangkasan suku bunga dapat memberikan dampak positif pada sektor perbankan. Cost of fund yang lebih rendah dapat meningkatkan Net Interest Margin (NIM) sehingga berpotensi memberikan keuntungan lebih besar bagi bank-bank di Indonesia.
Keuntungan ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk pertumbuhan sektor perbankan secara keseluruhan.
2. Sektor Properti
Sektor properti juga berpotensi merasakan dampak positif dari pemangkasan suku bunga. Penurunan suku bunga dapat mengakibatkan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi lebih rendah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan permintaan properti.
Selain itu, studi yang dilakukan menemukan bahwa harga saham perusahaan properti cenderung naik ketika suku bunga mencapai puncaknya dan mulai dipangkas.
3. Sektor Teknologi
Pemangkasan suku bunga pun dikatakan oleh Reynaldo dapat memberikan dampak positif pada sektor teknologi. Kondisi suku bunga yang lebih rendah membuat pendanaan dari investor menjadi lebih mudah diakses.
Perusahaan teknologi yang bergantung pada investasi eksternal untuk pertumbuhan mereka dapat merasakan manfaat ini dalam bentuk pendanaan yang lebih terjangkau.(*)