Cermati Prospek Saham Perbankan Jumbo saat IHSG Cetak Rekor Tertinggi

Yunike Purnama - Kamis, 04 Januari 2024 13:34
Cermati Prospek Saham Perbankan Jumbo saat IHSG Cetak Rekor Tertinggi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,61% atau 44,5 poin pada level 7.279,09 pada penutupan perdagangan Rabu, 3 Januari 2024. (sumber: Ismail Pohan/TrenAsia)

JAKARTA -  Perbankan jumbo seperti BMRI, BBCA, BBRI, dan BBNI mengalami pergerakan saham yang berbeda ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high pada penutupan perdagangan Selasa, 2 Januari 2023.

Merujuk data dari RTI Business, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengalami penurunan sebesar 0,87% dalam rentang 24 jam terakhir, turun ke level Rp5.657 per saham.

Meski begitu, selama satu pekan terakhir, saham emiten berkodekan BBRI ini mengalami penguatan sebesar 1,79%, dan sepanjang tahun ini (year-to-date/ytd), saham BBRI terus menunjukkan kinerja positif dengan kenaikan sebesar 16,05%, berada dalam zona hijau.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengalami nasib berbeda dengan BBRI, pasalnya harga saham perbankan yang identik dengan warna oranye stagnan di level Rp5.375 per saham.

Di sisi lain, saham dua bank jumbo lainya, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), terlihat menguat, dengan kenaikan masing-masing 1,24% dan 0,27% dalam 24 jam terakhir.

Menyikapi hal itu, Mirae Asset Sekuritas berpandangan meski ada pelemahan itu dipengaruhi oleh tindakan pengambilan keuntungan (profit taking). Sebab, kebijakan dovish dari The Fed dapat memberikan manfaat dengan meningkatkan permintaan kredit di sektor perbankan.

Oleh sebab itu, perusahaan sekuritas yang berkantor di Jakarta itu menyakini pada 2024, kinerja perbankan baik dari sisi pendapatan utama (top line) maupun laba bersih (bottom line) diperkirakan akan tetap tumbuh secara konsisten.

Senada, MNC Sekuritas juga mengindikasikan sejumlah saham bank jumbo di atas diprediksi memiliki prospek kinerja yang cerah pada tahun bershio Naga Kayu. Perusahaan sekuritas ini pun memberikan contoh jika BBCA diproyeksikan mencapai Margin Bunga Bersih (NIM) yang tinggi melalui stabilitas pada rekening giro dan tabungan (CASA).

Selain BBCA, perusaha sekuritas di bawah naungan MNC Group ini juga memproyeksikan prospek yang menjanjikan untuk BMRI. Prospek cerah perbankan berlogo pita emas itu didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang stabil dan kuat, sambil terus memperbaiki kualitas asetnya.

Sementara itu, dalam hal rekomendasi saham untuk bank-bank jumbo tersebut, Ciptadana Sekuritas masih mempertahankan saran pembelian (buy) pada BBCA, dengan target harga mencapai Rp10.300 per saham.

Selanjutnya untuk perbankan plat merah, BBRI juga mendapat rekomendasi pembelian dengan target harga sebesar Rp6.250 per saham. Adapun, BMRI direkomendasikan opsi pembelian dengan target harga Rp6.550 per saham. Untuk BBNI, rekomendasi buy diberikan dengan target harga Rp5.825 per saham.

IHSG All Time High

Melalui keterangan resminya PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan IHSG mencapai all time high (ATH) atau tertinggi sepanjang sejarah di level 7.323,58 pada perdagangan perdana 2024, Selasa, 2 Januari 2024.

PJS Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad menyatakan bahwa IHSG pada awal perdagangan ini berhasil mencatat prestasi dan melampaui rekor sebelumnya yang terjadi pada 13 September 2022, yakni di level 7.318,01.

Selain itu, lanjut Kautsar, kapitalisasi pasar BEI pada hari tersebut juga menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan mencapai Rp11.768 triliun dari rekor sebelumnya sebesar Rp11.762 triliun pada 28 Desember 2023.

"Hal ini mencerminkan optimisme para pelaku pasar dan stakeholders di pasar modal Indonesia dalam mengawali tahun 2024," ujarnya.

Sebagai tambahan, IHSG diparkir di posisi 7.323,58 dengan menguat 0,70% atau 50,79 poin dari penutupan perdagangan pekan lalu. Indeks komposit bergerak di rentang 7.245 hingga 7.323 pada perdagangan hari ini.

Selain itu, pada perdagangan awal 2024 yang dibuka oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu sukses memperdagangkan sebanyak 13,35 miliar saham dengan frekuensi 924.952 kali, tak ayal nilai transaksi berhasil tembus Rp6,80 triliun.(*)

Editor: Redaksi
Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS