Fintech Bantu Topang Perekonomian saat Pandemi
Yunike Purnama - Jumat, 07 Januari 2022 12:21BANDARLAMPUNG - Chief Editor, Survey and Research Duniafintech Gemal A.N. Panggabean menilai perusahaan keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech) telah membantu menopang perekonomian domestik terutama saat pandemi sehingga perlu diapresiasi.
"Perusahaan financial technology menjadi penopang di era digitalisasi. Bahkan, fintech juga mampu mengangkat perekonomian dan menyejahterakan masyarakat Indonesia di saat pandemi," ujar Gemal dalam keterangan resmi, Jumat (7/1/2022).
Seperti yang dikatakan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, fintech sudah berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Fintech mampu menyumbang kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,45 persen dan produk domestik bruto (PDB) sebesar lebih dari Rp60 triliun.
Salah satu sektor fintech yang mendominasi adalah fintech P2P lending atau fintech lending. Penyaluran dana pinjaman juga terus meningkat. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total penyaluran pinjaman telah mencapai 272,4 triliun rupiah dari 104 penyelenggara. Total penerima mencapai 71 rekening dan 789 ribu rekening pemberi pinjaman.
- Bappebti Sahkan Sakumas sebagai Pedagang Fisik Emas Digital
- Samsung Luncurkan Sistem Hub Rumah Pintar
- Fasilitasi Saham Teknologi, BEI Segera Luncurkan Papan New Economy
Dari Januari hingga Oktober 2021, fintech lending mampu menyalurkan pinjaman ke sektor produksi sebesar Rp67 triliun atau mencapai 53,63 persen dari total penyaluran. Hal itu menunjukkan peningkatan penyaluran aktiva produktif dari tahun ke tahun semakin tinggi.
Perkembangan Fintech di Provinsi Lampung
Perkembangan kinerja industri Fintech Peer to Peer (P2P) Lending atau Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi di Lampung terus menunjukan tren positif selama dua tahun terakhir.
Hal ini terlihat dari outstanding pinjaman Lampung pada Oktober 2021 tumbuh 151,73 persen sebesar Rp439,62 miliar. Peningkatan signifikan terjadi pada Desember 2020 outstanding pinjaman sebesar Rp214,46 miliar tumbuh 94,49 persen dibanding Desember 2019 yang hanya tumbuh 0,84 persen atau sebesar Rp110,27 miliar.
"Kemudahan masyarakat mengakses P2P lending menjadi faktor meningkatnya outstanding pinjaman, khususnya di masa pandemi fintech menjadi alternatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan kelancaran usaha untuk UMKM," papar Rati Connie Foda Deputi Direktur Pengawasan dan Perizinan Fintech Otoritas Jasa Keuangan Pusat dalam pertemuan media update Kinerja Industri Jasa Keuangan triwulan III 2021, Senin (6/12/2021).
Hal ini juga membuktikan penyelenggara P2P lending mampu memberikan manfaat kepada UMKM dan publik. Banyak transaksi berulang yang berarti pengguna telah mendapatkan manfaat dan percaya pada industri P2P lending.
Lampung menempati urutan kedua posisi outstanding pinjaman terbesar di Sumatera sebesar 35 persen, setelah Sumatera Selatan sebesar 41 persen. (*)