Festival Pesantren se-Lampung Berlangsung Meriah, Tarbiyatussibyan Raih Juara Umum
Eva Pardiana - Sabtu, 19 Oktober 2024 09:37BANDAR LAMPUNG – Festival Pesantren se-Lampung yang berlangsung selama dua hari berlangsung meriah. Acara yang digelar di Asrama Ma'had Aljami'ah UIN Raden Intan Lampung ini ditutup dengan pertunjukan seni tari dan hadrah oleh para mahasantri serta para pemenang lomba, Jumat (18/10/2024) malam.
Malam puncak dan dihadiri oleh para santri, siswa SMK, pimpinan pesantren, pimpinan sekolah, serta alumni Ma'had Aljami'ah. Festival ini menjadi ajang bagi para santri dari berbagai pesantren di Lampung untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam berbagai cabang perlombaan, seperti tahfidz, kaligrafi, pidato bahasa Arab, syarhil Qur'an, hadrah, video kreatif, tari kreasi Lampung, dan nasyid.
Nursyifa, peserta kelas XII dari MA YPPTQ Ambarawa, Pringsewu, yang meraih juara pertama dalam lomba tahfidz juz 29-30, mengaku terharu dengan pencapaiannya.
"Saya tidak menyangka bisa juara pertama dari 55 peserta. Persiapannya cukup intens dengan muroja'ah dan sima'an yang serius, dibantu oleh pelatihan dari pesantren. Setiap usaha pasti ada hasilnya. Jangan merasa minder sebelum tahu hasilnya," ujarnya.
- Pendaftaran ErlanggaRun 2024 Resmi Dibuka, Siap Hadirkan Keseruan Lari dari Mana Saja!
- Nikmati Suasana Santai di Kopi Nako Bandar Lampung
- Bawaslu Lampung Imbau Gakkumdu Lampung Selatan Tangani Pelanggaran Sesuai Aturan
Sementara itu, Annisa Wulandari, perwakilan dari Pesantren Tarbiyatussibyan Ambarawa, Pringsewu, berhasil memenangkan beberapa cabang perlombaan, termasuk juara pertama kaligrafi kontemporer putri, juara ketiga kaligrafi kontemporer putra, dan juara pertama tahfidz. Berkat prestasi ini, pesantrennya dinobatkan sebagai juara umum.
"Kami tidak menyangka akan menang. Awalnya ada kesalahan teknis dalam penyebutan pemenang, sehingga kami sempat merasa kecewa. Namun, tiba-tiba nama kami dipanggil sebagai juara umum," ujarnya.
Annisa juga menekankan pentingnya rendah hati meskipun berhasil meraih prestasi. "Meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin, jika belum rezeki, kita tidak akan mendapatkannya," pungkasnya.
Acara diakhiri dengan penyerahan piala kepada para juara sebagai bentuk penghargaan bagi pesantren atau sekolah yang berhasil meraih prestasi. (*)
Reporter: Alyana Herawati & Zahro Aisiah