Faktor Penghambat Profitabilitas Perbankan Periode Kuartal Terakhir 2023

Yunike Purnama - Senin, 09 Oktober 2023 16:16
 Faktor Penghambat Profitabilitas Perbankan Periode Kuartal Terakhir 2023Ilustrasi (sumber: Ist)

JAKARTA - Analis PT Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo menyoroti faktor yang dapat menjadi penghambat profitabilitas perbankan saat memasuki kuartal terakhir 2023.

Menurut Handiman, setidaknya ada tiga faktor yang dapat menghambat profitabilitas perbankan, khususnya pada bank-bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BCA/BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI/BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI/BBNI).

Tiga faktor tersebut yaitu pertumbuhan pendapatan yang melambat, naiknya biaya operasional, dan biaya pencadangan yang meningkat untuk mengantisipasi risiko kredit menjelang berakhirnya kebijakan relaksasi restrukturisasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Maret 2024.

Handiman pun mengatakan, di bulan ini, emiten-emiten perbankan akan merilis laporan keuangan untuk kuartal III-2023. Ia memperkirakan terjadinya percepatan penyaluran kredit pada bulan terakhir di kuartal tersebut sementara pertumbuhan deposito diproyeksikan melambat.

Kendati adanya potensi perlambatan profitabilitas, namun Handiman tetap mempertahankan rekomendasi Overweight di sektor perbankan. BBCA dan BMRI tetap menjadi pilihan utama dalam hal ini.

"Karena apresiasi harga saham yang baru-baru ini, kami menurunkan rekomendasi kami pada BBNI dari Trading Buy menjadi Hold dengan target harga yang tidak berubah," kata Handiman dikutip dari risetnya, Senin, 9 Oktober 2023.

Handiman mengingatkan bahwa tetap ada risiko yang perlu diantisipasi dari rekomendasi yang diberikannya. Adapun risiko yang disoroti oleh Handiman adalah ketidakpastian ekonomi domestik dan global, kualitas aset yang memburuk, pertumbuhan kredit yang melambat, dan volatilitas nilai tukar. 

LDR Perbankan Terus Menanjak

Dalam riset sebelumnya, Handiman sempat menyebutkan aspek loan to deposit ratio (LDR) sebagai faktor yang dapat menghambat kinerja intermediasi perbankan dan pada gilirannya dapat menahan tingkat profitabilitas industri.

Dikatakan olehnya, dengan LDR yang mendekati angka 90%, kredit perbankan di akhir tahun ini berpotensi untuk melambat.

Bank Indonesia (BI) mencatat LDR perbankan pada Agustus 2023 mencapai 83,4%, naik dari 82,9% yang terakumulasi pada bulan sebelumnya.

Menurut Handiman, kenaikan LDR tersebut dapat memicu kompetisi yang lebih ketat dalam penyaluran kredit, dan pada gilirannya dapat menaikkan tingkat suku bunga deposito.(*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS