BNI Putuskan Tebar Dividen Rp2,72 Triliun
Yunike Purnama - Rabu, 16 Maret 2022 08:52JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyetujui pembagian dividen senilai Rp2,72 triliun atau sebesar 25% dari laba bersih 2021. Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
"Nilai dividen ini naik 3,3 kali lipat dari tahun 2020 sebesar Rp820,1 miliar, sehingga nilai dividen per lembar juga naik dari tahun lalu dari Rp44 menjadi Rp146," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dikutip dari keterangan resmi dikutip Rabu,16 Maret 2022.
- Cek Harga Emas Antam Hari Ini di Pegadaian Rabu, 16 Maret 2022
- Dua Tol di Sumatra Masuk Pembangunan Jalan dengan Biaya Konstruksi Termahal
- Ombudsman Minta Kemendag Atasi Persoalan Minyak Goreng Sebelum Ramadan
Dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60%, maka BNI akan menyetorkan dividen senilai Rp1,63 triliun ke rekening Kas Umum Negara, sedangkan atas kepemilikan 40% saham publik senilai Rp1,09 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.
Dia menjelaskan, RUPST juga memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen Tahun Buku 2021 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Adapun sebesar 75% dari laba bersih perseroan atau senilai Rp8,17 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI ke depan.
"Kami telah mengambil sejumlah langkah, strategi, dan kebijakan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tengah kondisi yang cukup menantang ini," ujarnya.
Royke melanjutkan dewan komisaris secara konsisten turut pula mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank tahun 2021, antara lain melalui evaluasi terhadap Rencana Bisnis Bank (RBB) serta kinerja keuangan tahun 2021.
Di sisi lain, para pemegang saham juga mendukung sepenuhnya berbagai kebijakan strategis yang diambil pada 2021 dalam menghadapi tantangan dan dinamika bisnis yang cepat, antara lain meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko, meningkatkan kapabilitas digital dalam memenuhi kebutuhan nasabah, dan meningkatkan ekspansi bisnis secara berkelanjutan.
- Lima Hal yang Bikin Produk UMKM Dilirik Konsumen
- OJK: Digitalisasi Mampu Percepat Pemilihan Ekonomi
- Harga Emas Antam Turun Menjadi Rp994.000 Per Gram pada Selasa, 15 Maret 2022
Kemudian, sambung dia, meningkatkan dana murah (CASA) dan pendapatan non-bunga (FBI) melalui peningkatan transaksi, optimalisasi jaringan dan bisnis internasional dengan memperkuat kerja sama partnership, optimalisasi kontribusi perusahaan anak, serta, optimalisasi human capital dalam mendukung bisnis bank.
"Dengan adanya keputusan para pemegang saham ini, diharapkan BNI terus mencatatkan kinerja bisnis perusahaan yang baik, memberikan pelayanan publik yang maksimal, sekaligus menjadi motor dalam mendorong tumbuhnya perekonomian Indonesia," ujar Royke. (*)