OJK: Digitalisasi Mampu Percepat Pemilihan Ekonomi
Yunike Purnama - Selasa, 15 Maret 2022 09:38BANDARLAMPUNG - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menegaskan terus merangkul perkembangan teknologi digital di sektor keuangan.
Wimboh memaparkan digitalisasi bahkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi.
“Implementasi kebijakan yang sinergis dan harmonis terbukti efektif pada pemulihan ekonomi,” ujarnya dalam kegiatan Akselerasi Digitalisasi Sektor Jasa Keuangan untuk Mendukung Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru secara virtual pada Senin, 14 Maret 2022.
- Lima Hal yang Bikin Produk UMKM Dilirik Konsumen
- Penangkapan Wilson Lalengke Pintu Masuk Penertiban Organisasi Pers dan Wartawan
- Pabrik AQUA Tanggamus Alirkan Air Bersih Kepada 200 Rumah Warga Pekon Teba
Wimboh mengatakan perkembangan teknologi digital sudah memasuki sendi-sendi kehidupan masyarakat, mulai dari pendidikan hingga transaksi keuangan.
“Bisa dibilang pandemi Covid-19 juga membawa berkah kemudahan perkembangan digital itu,” katanya.
Menurut Wimboh, pandemi covid-19 membuat kegiatan secara digital menjadi sebuah keharusan.
“Pembatasan aktivitas masyarakat membuat transformasi digital menjadi lebih cepat selama pandemi,” ujarnya.
Wimboh mengatakan digitalisasi juga dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan pelayanan publik.
“Salah satunya adalah pembagian bantuan sosial (bansos) pandemi covid-19 melalui transfer rekening,” ucapnya.
- Telkomsel Serahkan Hadiah Mobil di Program Poin Festival
- Harga Emas Antam di Pegadaian Naik Rp19.000 Kamis, 10 Maret 2022
- Ketegangan Rusia-Ukraina Menurun, Rupiah Berpotensi Menguat
Selain itu, OJK juga melakukan relaksasi kebijakan fiskal dengan defisit maksimal 3 persen. Relaksasi tersebut juga dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga.
Kebijakan tersebut masih akan berlaku sampai 2023 dan sangat membantu masyarakat dan para pelaku usaha.
“Mereka yang punya utang di bank, kalau tak mampu membayar pada masa pandemi, tidak dikategorikan macet oleh OJK,” tuturnya.(*)