BI: Cadangan Devisa Indonesia Meningkat Jadi US$ 137,2 Miliar pada Desember 2022

Yunike Purnama - Jumat, 06 Januari 2023 17:33
BI: Cadangan Devisa Indonesia Meningkat Jadi US$ 137,2 Miliar pada Desember 2022Ilustrasi logo Bank Indonesia. (sumber: Ismail Pohan/TrenAsia.com)

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 137,2 miliar pada akhir Desember 2022. Nilai itu meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2022 sebesar US$ 134 miliar.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, peningkatan posisi cadangan devisa pada Desember 2022 dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman pemerintah.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujar Erwin dalam keterangan resmi, Jumat, 6 Januari 2023.

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan bahwa pemerintah membukukan penerimaan pajak sebesar Rp 1.716,8 triliun sepanjang 2022. Nilai tersebut melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 1.485,0 triliun.

Adapun pencapaian tersebut didorong oleh beberapa kompenen pajak yang menunjukan pertumbuhan. Di antarnya pajak penghasilan (PPh) nonmigas, PPh migas, serta penerimaan dari pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM).

Jika dirincikan, realisasi PPh nonmigas tercatat sebesar Rp920,4 triliun atau tumbuh 43% yoy. PPh migas sebesar Rp77,8 triliun, tumbuh 47,3% yoy. Kemudian realisasi penerimaan dari PPN dan PPnBM mencapai Rp687,6 triliun, meningkat 24,6% yoy.(*)

Editor: Redaksi
Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS