BCA Bagi-bagi Uang Dividen Rp13,7 Triliun
Yunike Purnama - Jumat, 10 April 2020 02:31
Kabarsiger.com, Jakata -Emiten milik Keluarga Hartono konglomerat terkaya RI, PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) membagikan dividen kepada pemegang saham dengan total Rp13,7 triliun.
Bank berkode saham BBCA itu membagikan dividen dengan rasio 47,9% dari laba bersih tahun buku 2019. Tahun lalu, BCA mengantongi laba bersih Rp28,6 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan perseroan membagian dividen tunai senilai Rp555 per lembar saham. Jumlah tersebut sudah termasuk dividen interim Rp100 per lembar yang telah dibagikan pada 20 Desember 2019.
Menurut Jahja, nilai dividen BCA tahun ini meningkat 15,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Manajemen BCA telah mempertimbangkan peningkatan dividen untuk pemegang saham dengan target pertumbuhan bisnis perseroan.
“Ke depan, BCA akan terus mengkaji besarnya dividen yang akan diberikan sesuai kondisi pasar dan performa bisnis perseroan dari tahun ke tahun,” ujar Jahja dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 9 April 2020.
Keputusan pembagian dividen dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis, 9 April 2020. Meski di tengah merebaknya wabah COVID-19, BCA memastikan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan sesuai arahan pemerintah.
Protokol standar WHO yang diterapkan BCA antara lain, melakukan pengukuran suhu tubuh, menggunakan masker, dan menyiapkan hand sanitizer bagi para pemegang saham, serta mengatur jarak tempat duduk sesuai anjuran physical distancing.
Rombak Direksi
Tidak hanya pembagian dividen, BCA dalam RUPST juga memutuskan mengangkat Haryanto Tiara Budiman sebagai Direktur, merangkap Direktur Kepatuhan, menggantikan Inawaty Handojo.
RUPST BCA juga mengangkat Gregory Hendra Lembong selaku Direktur. Pengangkatan ini efektif pada hari kerja pertama bulan berikutnya, setelah menerima persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jahja menambahkan, pengangkatan dua anggota direksi baru tersebut untuk melengkapi kapabilitas manajemen BCA mengembangkan bisnis di tengah kompetisi yang ketat, serta untuk perkembangan teknologi digital di masa depan.
Pada perdagangan Kamis, 9 April 2020, saham BBCA ditutup terkoreksi 0,71% sebesar 200 poin ke level Rp27.975 per lembar. Kapitalisasi pasar saham BBCA sebesar Rp689,7 triliun dengan imbal hasil 2,31% dalam setahun terakhir.
Per 29 Februari 2020, saham BCA dimiliki oleh PT Dwimuria Investama Andalan sebesar 54,94% dan masyarakat 45,06%. Pemegang Saham PT Dwimuria Investama Andalan adalah Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono.
Sehingga pemegang saham pengendali terakhir BCA adalah dua bersaudara konglomerat terkaya di Indonesia sebagai pemilik Grup Djarum, Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono. Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat, sebesar 2,49% dimiliki oleh pihak-pihak yang terafiliasi dengan PT Dwimuria Investama Andalan. (*)