Astra Otoparts Lirik Bisnis EBT, Fokus Bangun Infrastruktur Energi Bersih
Yunike Purnama - Jumat, 14 Juli 2023 17:50JAKARTA – PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), sebuah perusahaan yang merupakan bagian dari Grup Astra dan bergerak dalam produksi komponen otomotif, bekerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk mengembangkan infrastruktur energi bersih.
Kerja sama ini melibatkan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, serta jajaran direksi Grup Astra, Rabu, 12 Juli 2023, di ICE BSD City, Tangerang.
Arifin mendukung penuh inisiasi antara PLN dan Grup Astra dalam mendukung transisi energi di Indonesia. Dia berharap kolaborasi ini juga diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya demi menuju target net zero emission (NZE).
"Saya mengapresiasi para pemangku kepentingan badan usaha yang terus berupaya bekerja sama untuk mendukung pembangunan energi baru terbarukan di infrastruktur Indonesia." ujarnya kepada awak media, Kamis, 13 Juli 2023.
Sejak tahun 2022, AUTO telah memperkenalkan stasiun pengisian daya bernama Astra Otopower sebagai fasilitas pengisian daya kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dengan empat roda. Saat ini, stasiun pengisian daya tersebut telah tersebar di 13 lokasi.
Penting untuk diketahui bahwa stasiun pengisian daya atau SPKLU Astra Otopower ini dikembangkan dan diproduksi sendiri oleh AUTO dengan merek ALTRO. Di masa depan, fasilitas pengisian daya untuk KBLBB dengan empat roda ini akan terus bertambah sejalan dengan pertumbuhan populasi kendaraan listrik di Indonesia.
- Setelah Rilis Threads, Valuasi Meta Tembus Rp14,9 Kuadtriliun
- Empat Kinerja Subholding Pertamina yang Tengah Meroket
- Empat Proyek Pengendali Banjir di Bandara YIA
Selain itu, Astra dan PLN juga berkomitmen untuk mempercepat penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dengan memasang PLTS Atap di 94 lokasi yang tersebar di Indonesia. Total kapasitas PLTS Atap yang akan dipasang adalah sebesar 10,94 megawatt peak (MWp).
Anak perusahaan Astra, PT Energia Prima Nusantara (EPN), juga telah mempercayakan PLTS Atap sebesar 37,3 MWp kepada PLN melalui PT Indonesia Comnets Plus (PLN Icon Plus) untuk mengimplementasikan teknologi Solar Photovoltaic (PV) Rooftop di Indonesia.
Presiden Direktur AUTO Hamdhani Dzulkarnaen Salim menambahkan bahwa kolaborasi dengan PLN sejalan dengan tujuan Astra dalam mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan percepatan transisi menuju energi bersih di Indonesia.
"Kami percaya bahwa kolaborasi dengan PLN dapat mendukung tujuan Astra dalam mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dan mengurangi emisi dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam operasional kami,” imbuhnya.
Komitmen PLN Menuju NZE
Kolaborasi ini menguatkan komitmen PLN dalam percepatan transisi menuju energi bersih di Indonesia, di mana sebelumnya perseroan mengumumkan telah mengurangi penggunaan batu bara atau dekarbonisasi pada pembangkit listrik bahan fosil dengan menggenjot pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, sudah melakukan penghapusan sebanyak 13,3 GW PLTU batu bara dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2021 - 2023.
Penghapusan 13,3 GW PLTU dalam fase perencanaan, yang artinya ini adalah menghindari emisi GRK sebesar 1,8 miliar metrik ton selama 25 tahun," katanya beberapa waktu lalu.
Selain itu, PLN telah melakukan pembatalan Power Purchase Agreement (PPA) sekitar 1,3 GW untuk PLTU yang artinya juga menghindari sekitar 170 juta metrik ton CO2 selama 25 tahun.
Darmawan menerangkan bahwa pihaknya juga telah menggganti 1,1 GW PLTU dalam dengan 800 MW PLTU dengan pembangkit gas. Ini mengurangi GRK sekitar 60% dibanding dengan menggunakan batu bara.
PLN juga akan melakukan cofiring biomassa pada 37 PLTU miliknya dan program dedieselisasi, serta self imposed carbon trading di antara internal 26 PLTU yang dimilki oleh PLN.(*)