Ada Sentimen Suku Bunga BI dan Fed Minggu Ini, Berikut Rekomendasi 3 Saham dari IPOT
Yunike Purnama - Senin, 18 Maret 2024 09:42JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -1,42% dalam sepekan lalu ke level 7.328 pada akhir perdagangan Jumat, 15 Maret 2024.
Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menjelaskan pelemahan IHSG tertopang sektor IDXENERGY dan IDXFINANCE yang menjadi top losers dan sektor IDXTRANS dan IDXNONCYC yang menjadi top gainers-nya.
Pada minggu lalu ada sejumlah sentimen yang memengaruhi laju IHSG yakni data ekonomi AS, neraca dagang Februari, All Time High baru IHSG dan pergerakan using.
Data ekonomi AS yang memengaruhi IHSG yakni inflasi AS naik 0,1% ke level 3,2% YoY atau lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya dan konsensusnya di level 3,1%, Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang naik ke level 0,6% MoMdi Februari 2024 atau lebih tinggi dari konsensusnya di level 0,3% dan Retail Sales AS naik ke level 0,6% MoMpada Februari 2024 meski masih di bawah konsensusnya yang berada di 0,8%.
Terkait neraca dagang Februari tercatat surplus US$0,87 miliar yang menandai surplus 46 bulan beruntun. Surplus terjadi arena nilai ekspor lebih besar daripada impor. Nilai ekspor tercatat US$19,31 miliar dan nilai impor US$18,44 miliar.
- Jalin Kerja Sama Dengan 16 Perusahaan Asuransi, Seluruh Unit PT SPMN Group Terintegrasi Beri Pelayanan Kesehatan
- Optimisme PGN Perkuat Eksistensi Bisnis Gas Bumi dan Ketahanan Energi Nasional
- BI Lampung Siapkan Rp.4,3 Triliun Hadapi Periode Ramadan dan Idulfitri 1445H
- Tambah 5 Mini Gerai IM3 di Sumatera, Pelayanan IOH Jangkau Pelosok Tanah Air
"Terkait All Time High baru IHSG pada minggu lalu, IHSG mencapai rekor tertinggi sepanjang masa baru pada level 7.454 pada Kamis 14 Maret 2024 didukung oleh kenaikan saham banking karena sentimen dividen dari perbankan besar BBRI, BBCA, BBNI dan BMRI," terang Angga.
Pergerakan asing juga menjadi sentimen IHSG pada pekan lalu, dimana arus dana asing cukup fluktuatif dengan net buy 3 hari perdagangan sebesar 945 miliar. Pada Kamis net buy sebesar 1,8T dan di Jumat ditutup net sell 1,6T saat rebalancing FTSE. Selain itu, ex-date dividen dari BBRI dan BBNI juga turut andil dalam arus keluar asing.
Berbicara tentang prospek market pada minggu ini 18-22 Maret 2024, Angga mengimbau para trader memerhatikan sentimen suku bunga BI dan Fed serta Ex-Date Dividen BMRI dan jadwal dividen BBCA.
Angga menjelaskan BI Rate akan dipertahankan pada level 6,00% pada 1H 2024 dan baru mulai turun pada 2H 2024 sejalan dengan bauran kebijakan moneter yang diterapkan BI untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal, sementara FED Rate diprediksi tetap sesuai dengan prediksi yang akan turun di Juni atau Juli 2024 karena data inflasi yang belum mencapai target 2% the Fed.
Ia menambahkan Ex-Date Dividen BMRI sebagai salah satu saham dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-4 di IHSG tentunya akan berdampak ke gerak IHSG yang dapat ikut terseret turun.
"Yield dividen BMRI mencapai 4,7% hampir 5% dan pada ex-date akan turun sebanyak persentase tersebut. Jadwal dividen BBCA juga wajib dipantau karena menjadi acuan investor melakukan penjualan saham setelah cum date," tegasnya.
Didasarkan pada data-data ekonomi dan sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas yang berkomitmen mengedukasi masyarakat untuk mulai belajar investasi tanpa registrasi dengan #PakeAjaDulu IPOT dan terus mengupdate rumor seputar saham-saham berpotensi di IPOT Buzz, merekomendasikan 3 saham untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 22 Maret 2024, yakni Buy PGAS (Support: 1.200, Resistance: 1.300), Buy INKP(Support: 8.225, Resistance: 9.100) dan Buy BBRI (Support: 5.875, Resistance: 6.200).(*)