53 Tahun Agung Podomoro, Terus Berinovasi Bangkitkan Industri Properti Tanah Air
Eva Pardiana - Kamis, 11 Agustus 2022 18:05JAKARTA – Agung Podomoro selama 53 tahun di industri properti tanah air telah melewati banyak tantangan dan berbagai macam krisis. Perusahaan terus mengambil inisiatif di depan, berinovasi dan berkontribusi dengan terus melakukan percepatan pembangunan proyek properti terdepan dan terbaik. Pengalaman dan rekam jejak panjang menjadikan Agung Podomoro jeli dan matang dalam mengambil keputusan.
Marketing Director PT Agung Podomoro Land Tbk. Agung Wirajaya menjelaskan perjalanan dan rekam jejak selama lebih dari setengah abad juga turut membentuk perseroan menjadi pengembang yang kokoh dan berhasil melampaui sejumlah tantangan mulai dari krisis global maupun yang terjadi di Indonesia.
“Tantangan dan beragam krisis yang pernah dihadapi mendorong Agung Podomoro untuk terus mengambil inisiatif untuk berinovasi. Setiap langkah strategis Agung Podomoro mampu menjadi terobosan dan selalu tepat menjawab setiap tantangan bisnis. Kini Agung Podomoro semakin kuat dan memposisikan Perusahaan sebagai Pengembang Properti terdepan dan pemimpin pasar di industri properti tanah air dengan terus berkontribusi terhadap ekonomi nasional,” papar Agung, dalam Webinar Agung Podomoro 53 Tahun Berinovasi Bangkitkan Industri Properti Menjaga Pertumbuhan Ekonomi, di Senayan City, Jakarta, Rabu 11 Agustus 2022. Acara ini bertepatan dengan momentum Festival Investasi Properti Hari Kemerdekaan Agung Podomoro, di Senayan City sejak 9–28 Agustus 2022.
- Kajati Lampung Siap Dukung DJP dalam Penegakan Hukum Penghimpunan Pajak
- Harga Bawang Merah di Bandar Lampung Turun Rp5 Ribu per Kilogram
- Bank Indonesia Targetkan 45 Juta UMKM Gunakan QRIS di 2023
Aksi perseroan yang cukup agresif selama pandemi dijelaskan Agung merupakan hasil dari pengalaman perseroan selama lebih dari setengah abad. Sektor properti, kata Agung, juga relatif memiliki daya tahan yang tinggi, dalam menghadapi guncangan-guncangan ekonomi. Ini terbukti misalnya sejak kuartal II-2020 sampai kini, pertumbuhan rata-rata penjualan rumah selalu berada dalam tren yang positif.
“Agung Podomoro mendukung kebangkitan dan pertumbuhan industri properti sehingga sukses menjadi salah satu booster pemulihan ekonomi nasional. Karena pemerintah pun mengakui bahwa multiplier effect industri properti ini sangat besar, karena bakal mendorong pertumbuhan terhadap 174 subsektor industri lainnya, dan dapat menyerap hingga 19 juta tenaga kerja. Dengan jam terbang dan kerja keras kami di Agung Podomoro, kami yakin, kehadiran properti-properti unggulan kami memiliki kontribusi besar untuk menjaga pertumbuhan ekonomi,” jelas Agung.
Inisiatif dan inovasi diwujudkan Agung Podomoro misalnya pada pertengahan 2020, ketika pandemi di Indonesia memuncak, Agung Podomoro justru menghadirkan mahakarya yaitu Kota Podomoro Tenjo, sebuah kota mandiri terintegrasi yang dibangun di lahan seluas 650 hektar yang hingga kini telah terjual lebih dari 4.100 unit.
Tingginya antusiasme yang didapat makin mendorong Agung Podomoro terus menghadirkan mahakarya-mahakarya lainnya, seperti Bukit Podomoro Jakarta termasuk terus menyempurnakan sejumlah portofolio proyeknya seperti Podomoro Golf View, Podomoro Park Bandung, Kota Kertabumi, dan lainnya.
- Direktur PTPN VII: Innovation Award 2022 Ajang Akselerasi Kinerja Seluruh Elemen Perusahaan
- Melesat Naik Rp15.000, Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Pada Sabtu, 6 Agustus 2022
- Tips Cara Foto Produk yang Estetik Agar Etalase Jualan Online Lebih Menarik
Presiden Direktur PT Era Indonesia Darmadi Darmawangsa mengkonfirmasi hal tersebut. Pertumbuhan industri properti memang secara simultan saling menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Masifnya stimulus yang diberikan pemerintah terhadap industri properti turut mendongkrak daya beli masyarakat, hasilnya penjualan properti meningkat pesat. Pertumbuhan industri properti pada akhirnya juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi nasional.
Bank Indonesia misalnya mencatat penyaluran kredit perbankan pada tahun lalu telah tumbuh positif 5,2%, dan telah mencapai di atas 8% pada April 2022, di mana salah satunya ditopang oleh kredit properti yang telah tumbuh sampai double digit 10%. Kegiatan konsumsi, investasi dan ekspor juga ditaksir pemerintah masih akan menjadi penopang untuk memenuhi target pertumbuhan tahun ini hingga 5,4%.
“Permintaan properti terus tumbuh disokong sejumlah stimulus dari pemerintah. Ini mengindikasikan fase recovery di mana permintaan yang tinggi dan pasokan sedang berupaya untuk memenuhi permintaan. Salah satu fase ini ada saat Agung Podomoro membangun Kota Podomoro Tenjo. Itu sangat luar biasa, dan menunjukan kapabilitas dan pengalaman bertahun-tahun yang dimiliki Agung Podomoro sebagai pengembang pemimpin pasar properti di Indonesia,” ungkap Darmadi.
Lebih lanjut Darmadi menjelaskan fase pemulihan ini akan mendorong adanya booming properti yang akan memacu kenaikan harga properti dengan cukup signifikan, Oleh karenanya menurut Darmadi saat ini merupakan momen yang paling tepat untuk melakukan investasi properti.
- IIB Darmajaya Berikan 108 Beasiswa KIP dan Yayasan Alfian Husin
- Pemkot Bandar Lampung Anggarkan Rp15 Miliar untuk Ganti Truk Sampah Tak Layak
- Dorong Kemajuan Teknologi Indonesia, Ini 3 Kata Kunci Nadiem Makarim
“Ada beberapa hal unik dari Agung Podomoro. Biasanya ketika krisis banyak perusahaan berfokus pada krisisnya, berharap krisisnya cepat berlalu. Tapi saya lihat Agung Podomoro bukan fokus pada krisisnya tapi fokus pada peluangnya. Yang saya kagum dari Agung Podomoro seakan-akan perusahaan bisa melihat ke depan mengukur peluang dan menciptakan gebrakan. Sementara kebanyakan developer yang lain itu wait and see,” ungkap Darmadi.
Secara makroekonomi, kondisi Indonesia dijelaskan Darmadi juga cukup tangguh misalnya untuk bertahan dari ancaman resesi. Saat inflasi di sejumlah negara telah berada pada level di atas 8%, Indonesia masih mampu menjaga level inflasi di bawah 5%. Belum lagi risiko resesi menjangkau Indonesia juga relatif minim.
“Investasi properti merupakan instrumen yang paling aman karena sifatnya yang anti inflasi. Tren kenaikan inflasi justru akan menguntungkan karena harga properti juga ikut naik dan menjadi penghasil cuan bagi pemiliknya,” tandasnya. (*)