5 dari 7 Startup Unicorn terbaik se-ASEAN Ada di Indonesia, Salah Satunya Gojek
Yunike Purnama - Selasa, 09 Maret 2021 04:455 dari 7 Startup Unicorn terbaik se-ASEAN Ada di Indonesia, Salah Satunya Gojek
Kabarsiger.com - Startup Unicorn adalah sebuah istilah yang menjadi gelar dalam dunia bisnis atau perusahaan rintisan.
Startup atau perusahaan rintisan yang memiliki nilai penghasilan atau valuasi lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat.
Perusahaan rintisan untuk mencapai nilai sebesar itu memerlukan banyak langkah cerdas, pejuangan, serta dedikasi yang tinggi terhadap costumer masing-masing.
Selain itu, startup masing-masing harus bisa memperhatikan hal-hal penting seperti jumlah dan nominal transaksi, jumlah pengguna aplikasi, pelanggan, dan teknologi produk.
Kemudian, poin penting berikutnya yaitu kulitas tim yang mengelola sampai inovasi-inovasi yang terus dilakukan agar bisa terus bersaing dengan kompetitor lain.
Keberadaan Startup Unicorn di Indonesia juga ada dan tidak kalah berprestasi dengan negara-negara lain se-ASEAN.
Dilansir Kabarsiger dari unggahan Twitter Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, @Kemenparekraf, Indonesia meraih peringkat pertama dengan ekosistem startup terbaik di dunia versi Startup Genome.
Dari 7 unicorn di ASEAN, ada 5 unicorn terbaik yang ternyata dari Indonesia. Berikut adalah rincian masing-masing 5 unicorn beserta pendirinya:
Pendiri Gojek adalah Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran.
Gojek adalah Startup Indonesia pertama yang meraih status unicorn pada April 2016.
Pendiri Tokopedia adalah William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison. Tokopedia meraih status unicorn pada Agustus 2017.
Pendiri Traveloka adalah Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang. Tokopedia meraih status unicorn pada Juli 2017.
Pendiri Bukalapak adalah Achmad Zaky, Fajrin Rasyid, dan Nugroho Herucahyono. Bukalapak meraih status unicorn pada Januari 2018.
5. OVO
Pendiri OVO adalah Lippo Group. OVO meraih status unicorn pada Oktober 2019.
Menurut data yang diambil dari Opus Ekonomi Kreatif Outlook 2020, laju pertumbuhan subsektor aplikasi dan pengembang permainan pada 2017 adalah sebesar 7,90 persen.
Bahkan Rp19.155 triliun disumbangkan subsektor aplikasi dan pengembang permainan untuk PDB nasional.
Untuk mendukung hal tersebut, Kemenparekraf merancang program tahunan Baparekraf for Startup (BEKUP) dengan tujuan mendorong pertumbuhan teknologi startup lokal daerah.
BEKUP telah berjalan sejak 2016 dan memfasilitasi lebih dari 390 pre-startup di 15 kota seluruh Indonesia.
Pada tahun 2021 ini, BEKUP mengajak para startup pemula bersama memulihkan ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia lewat ide dan inovasi bisnis pelaku bisnis.(*)