PW 'Aisyiyah Lampung Gelar Refreshment Kepemimpinan Tingkat Daerah

Yunike Purnama - Minggu, 05 Januari 2025 12:14
PW 'Aisyiyah Lampung Gelar Refreshment Kepemimpinan Tingkat Daerah (sumber: null)

BANDARLAMPUNG - Realisasi tindak lanjut kegiatan Refreshment Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Provinsi Lampung menyelenggarakan Refreshment Kepemimpinan untuk Tingkat Daerah dengan tema Menguatkan Kepemimpinan Transformatif Menuju Peradaban Utama secara hybird selama dua hari pada 4-5 Rajab 1446 H bertepatan dengan tanggal 4-5 Januari 2025 H. 

Kegiatan dilaksanakan secara hybrid dan agenda Refreshmenat dibuka oleh Ketua PWA Provinsi Lampung Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag PPA bertempat di Gedung Dakwah Aisyiyah pada Sabtu, 4 Januari 2025.

Prof. Dr. Hj. Enizar mengatakan, dalam menapaki usianya di Abad Kedua ini, ‘Aisyiyah dihadapkan pada berbagai tantangan yang semakin beragam, kompleksnya isu-isu yang dihadapi, perkembangan dunia digital yang mengubah sistem social dan budaya, semakin terkoneksinya dunia, berkembangnya beragam pandangan keagamaan dan ideologi yang tidak sejalan dengan nilai Islam Berkemajuan, berbagai kebijakan internasional, nasional dan local yang mempengaruhi bergeraknya organisasi dalam mencapai visi misinya.

Ia menekankan, 'Aisyiyah sebagai organisasi gerakan, digerakkan oleh kader-kader terbaiknya, hendaknya menjadi pimpinan-pimpinan yang akan menjadi pelaku sejarah (syuhadā` ‘alan- nā s) baik secara organisasi maupun individu di manapun berkhidmat.

"Pada kepemimpinan periode 2022-2027 ini, pasca musyawarah wilayah dan musyawarah daerah kita telah memasuki tahun kedua kepemimpinan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi dengan mengacu pada tanfidz hasil muktamar ‘Aisyiyah ke-48 dan nilai-nilai ideologi Muhammadiyah, salah satunya berkaitan dengan konsolidasi kepemimpinan yang diarahkan pada meningkatnya kualitas pimpinan dalam mengelola dan mengarahkan gerak organisasi,serta meningkatnya komitmen, wawasan, visi, dan kemampuan manajerial kader pimpinan organisasi sebagai pelaku gerakan,"paparnya.

Dalam mengawal organisasi di Abad Kedua ini, penting sekali untuk merujuk pada Pokok- Pokok Pikiran ‘Aisyiyah tentang visi Gerakan ‘Aisyiyah yaitu pertama, berkembangnya Islam berkemajuan dalam kehidupan masyarakat khususnya lingkungan umat Islam dimana ‘Aisyiyah berada.

Kedua, berkembangnya gerakan pencerahan yang membawa proses pembebasan, pemberdayaan, dan pemajuan dalam kehidupan keumatan dan kebangsaan; ketiga, berkembangnya perempuan berkemajuan di lingkungan umat Islam, bangsa Indonesia dan ranah global sebagai insan pelaku perubahan menju peradaban utama yang cerah dan mencerahkan.

Dalam Abad Kedua ini, ‘Aisyiyah telah menetapkan 7 agenda strategis yang seharusnya menjadi rujukan pimpinan-pimpinan organisasi dalam menggerakan organisasi di semua tingkatan organisasi. Ketujuh agenda strategis ‘Aisyiyah Abad Kedua ini adalah gerakan keilmuan, reaktualisasi gerakan praksis, penguatan keluarga sakinah, peran kemanusiaan dan keumatan, peran kebangsaan, posisi ideologi dan organisasi, dan dinamisasi kepemimpinan.

Dinamisasi kepemimpinan menjadi agenda strategis namun sekaligus juga tuntutan bagi pimpinan-pimpinan ‘Aisyiyah di berbagai level pimpinan dalam menggerakan organisasi untuk mewujudkan visi dan misi organisasi. Sebagai sebuah organisasi gerakan, ‘Aisyiyah dan para pimpinannya tidak boleh terpaku pada kebekuan birokrasi yang kaku, namun harus dinamis dan terus bergerak maju beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi.

Kepemimpinan yang kuat, kepemimpinan yang dinamis, kepemimpinan transformatif merupakan salah satu kunci untuk membawa organisasi dalam mewujudkan peradaban utama. Kuat dan tidaknya organisasi tergantung pada kepemimpinan sebagai kekuatan penggerak organisasi.

Kepemimpinan transformatif adalah kepemimpinan untuk perubahan yang mampu memobilisasi seluruh potensi, mangagendakan perubahan, dan memproyeksikan masa depan menuju kemajuan dan keunggulan.

Berdasarkan pada pentingnya peran dan fungsi kepemimpinan dalam menggerakan organisasi untuk memperkokoh organisasi, menguatkan ‘Aisyiyah dan penggeraknya sebagai pelaku sejarah, menguatkan spirit Islam sebagai rahmatan lil alamin, maka mewujudkan kepemimpinan transformatif adalah kunci.

 Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag menambahkan tujuan dari kegiatan ini adalah pertama menguatkan ideologi organisasi sebagai landasan nilai dalam mewujudkan kepemimpinan transformatif, meningkatkan pemahaman dan menguatkan komitmen pimpinan atas peran dan fungsinya dalam menggerakkan organisasi, kedua meningkatkan pemahaman dan keterampilan pimpinan tentang manajemen organisasi, ketiga strategi berjaringan, menguatkan positioning organisasi, keempat meningkatkan pemahaman dan kemampuan pimpinan dalam menggali sumber daya yang potensial baik internal maupun eksternal dalam menggerakkan organisasi. 

Kehadiran ‘Aisyiyah pada Abad Kedua harus semakin kokoh dalam membawa misi Islam rahmatan lil alamin, dalam mewujudkan ummat terbaik dengan membawa semangat Islam tengahan (wasathiyah). Kehadiran ‘Aisyiyah sebagai organisasi gerakan, terus bergerak maju menghadapi segala tantangan yang semakin kompleks.

Diakhir sambutannya Prof Enizar sampaikan "Untuk mengokohkan ‘Aisyiyah sebagai organisasi gerakan maka para penggeraknya harus memiliki ghirah dan komitmen yang tinggi untuk menggerakan organisasi membawa perubahan sosial menuju peradaban utama.

Refreshment Pimpinan dihadiri oleh Pimpinan Wilayah Muhamdiyah Provinsi Lampung dalma yang diwakili Anggota Pimpinan Prof. Dr, Maezuki Noor , M,Si, dalam kesempayan ini beliau sampaikan beberapa sYarat yang harus dimiliki pemimpin yang Transformatif (‘Aisyiyah Lampung) antara lain:

1. Pemimpin-Pengikutnya terus bergerak, berdakwah (AM, NM, Tajdid).

2. Spirit penggeraknya “Ajaran Agama Islam Yg difahami Muhammadiyah”.

3. Memahami Tujuan yang akan dicapai “Terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar benarnya. Yang diridhoiNya.

4. Berkolaborasi dengan agen penggerak lain (Ortom, AUM, Majlis Lembaga), sebagai jaringan dakwah.

5. Perubahan, Peningkatan yang berkelanjutan, berkemajuan (Kemurnian, Kebaruan/dinamisasi).

6. Tangguh menghadapi hambatan dan rintangan Gerakan.

7. Mengedepankan keteladanan, kepeloporan, dan inklusif. (*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS