Pertamina Tegaskan Aplikasi MyPertamina Belum Diterapkan Untuk Beli Elpiji 3 kg
Yunike Purnama - Jumat, 01 Juli 2022 08:56JAKARTA - Perusahaan Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting menegaskan, kebijakan pembelian harga gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg) lewat aplikasi MyPertamina belum diterapkan.
"Elpiji 3 kg masih pengembangan sistem. Jadi, belum akan kita lakukan registrasi. Tidak dalam waktu dekat kita terapkan," kata Irto saat konferensi pers pada Kamis, 30 Juni 2022.
Dengan demikian, masyarakat diminta tidak perlu cemas terhadap rencana penerapan pembelian elpiji lewat website atau aplikasi yang dimiliki Pertamina.
- Tarif Listrik 5 Golongan Pelanggan Resmi Naik Hari Ini
- Awal Juli, Harga Emas Antam Masih Stagnan Rp 1.023.000 per Gram di Pegadaian
- PTPN VII Unit Pagar Alam Paparkan Inovasi Produksi Kualitas Teh Gunung Dempo
"Masyarakat tidak perlu khawatir. Kita masih menguji sistem, belum kita akan laksanakan," ucap Irto.
Perusahaan pelat merah itu masih fokus pada uji coba transaksi pembelian BBM pertalite dan solar subsidi dengan MyPertamina per 1 Juli 2022.
Irto menambahkan, untuk pembelian BBM yang terdaftar di website MyPertamina, jika seluruh data sudah cocok maka konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital.
Rencana uji coba untuk pembelian BBM lewat MyPertamina akan dilakukan di beberapa kota/kabupaten yang tersebar di 5 Propinsi antara lain Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.
- Tips Belajar Buat Konten Kreatif dari Influencer Fitria Bakrie
- Saham Mitratel Masuk Bursa Indeks Global
- Turun Rp 7.000 Harga Emas Antam Rp 1.027.000 per Gram pada Sabtu, 25 Juni 2022
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah telah menyalurkan subsidi untuk masyarakat hingga Rp75,3 triliun sampai akhir Mei 2022.
Jumlah tersebut meningkat dari penyaluran subsidi sepanjang Januari-Mei 2021 yang sebesar Rp56,5 triliun.
Elpiji 3 kilogram yang disubsidi hingga 31 Mei 2022 mencapai 2,5 juta metrik ton atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,4 juta metrik ton. (*)