Pertamina Gerakkan Kesadaran Kolektif Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Yunike Purnama - Kamis, 14 Agustus 2025 15:34
BANDARLAMPUNG – Dalam upaya mengatasi permasalahan lingkungan terutama pada volume sampah yang tinggi, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal (IT) Panjang menyelenggarakan program sosialisasi kesadaran sampah berbasis lingkungan di Kampung Baru Tiga, Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung.
Lokasi yang termasuk dalam Ring 1 Pertamina IT Panjang ini menjadi fokus pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Kegiatan yang diselenggarakan bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung ini melibatkan berbagai elemen masyarakat yang berjumlah 23 orang, termasuk kelompok Ecobrick, kelompok Ruggot (Budidaya Maggot), dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang merupakan binaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina. Pendekatan ini menunjukkan komitmen untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat.
Inisiatif ini lahir dari keresahan masyarakat Kampung Baru Tiga terhadap permasalahan sampah di wilayah tersebut. Berdasarkan hasil penelitian Institut Teknologi Sumatera (ITERA), timbulan sampah rumah tangga di Kecamatan Panjang, khususnya Kampung Baru Tiga, mencapai lebih dari 23 ton setiap bulannya. Volume yang signifikan ini tidak hanya mengancam kesehatan lingkungan, tetapi juga telah terbukti menjadi salah satu faktor penyebab bencana banjir yang melanda kawasan tersebut pada Mei 2025.
- OCBC Perjuangkan Lingkungan Tanpa Bias Gender Demi Kesetaraan untuk Semua
- PT Wahana Raharja dan World Food Hub Teken MoU, Lampung Siap Kembangkan Pusat Logistik Pangan Halal
- SPM Plus TKA SD/MI 2026: Strategi Jitu Menaklukkan Tes Kemampuan Akademik
- BRI Perluas Dukungan ke Industri Kecantikan dan Fashion melalui BFF 2025
Kepala Sub Bagian Umum DLH Kota Bandar Lampung, Nasrobi Sagara, menekankan pentingnya transformasi mindset masyarakat. "Penanganan sampah yang efektif bukan sekadar menyediakan infrastruktur seperti tempat sampah atau fasilitas daur ulang, melainkan memerlukan perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat. Langkah paling tepat adalah menumbuhkan kesadaran kolektif agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai atau laut. Dari kesadaran individual inilah kita dapat membangun gerakan bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat," ungkap Nasrobi.
Peran partisipasi masyarakat menjadi kunci utama dalam kesuksesan program pengelolaan sampah berkelanjutan. Kesadaran masyarakat merupakan pondasi yang menentukan efektivitas penanganan sampah. Hal ini terbukti melalui inovasi-inovasi bernilai ekonomis yang dikembangkan kelompok masyarakat Kampung Baru Tiga, seperti pengolahan sampah anorganik menjadi ecobrick dan pemanfaatan sampah organik untuk budidaya maggot yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi komunitas lokal melalui pendampingan dan dukungan program TJSL Pertamina.
Ketua Kelompok FPRB, Nur Rachmad, sekaligus salah satu peserta sosialisasi, menyampaikan apresiasi dan harapan ke depan. "Kami sangat berterima kasih kepada Pertamina dan DLH Kota Bandar Lampung atas program sosialisasi yang membuka wawasan masyarakat Panjang Utara tentang pentingnya tidak membuang sampah ke sungai atau laut. Harapan kami, inisiatif ini dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat secara berkelanjutan untuk generasi mendatang," tutur Nur Rachmad.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, menegaskan komitmen jangka panjang perusahaan dalam penanganan isu lingkungan. Rusminto juga mengatakan, dengan pendekatan melalui edukasi, pemberdayaan ekonomi, dan pelestarian lingkungan, program ini diharapkan dapat menjadi model replikasi bagi kawasan lain dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah di era modern.
"Penanganan sampah yang efektif dimulai dari kesadaran kolektif. Ketika setiap individu merasa bertanggung jawab atas jejak sampahnya, barulah kita dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, oleh karena itu penanganan sampah menjadi tanggung jawab antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pertamina berkomitmen untuk terus mendukung program-program penanganan sampah sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan," tegas Rusminto.
Inisiatif ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya mendukung Tujuan 6 (Air Bersih dan Sanitasi), Tujuan 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), Tujuan 13 (Aksi Terhadap Perubahan Iklim), dan Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.(*)