Menko Airlangga Sebut Ekonomi RI Masih Lebih Kuat Dibanding AS dan Singapura
Yunike Purnama - Senin, 07 Agustus 2023 17:16JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 5,17 persen. Sektor industri pengolahan alias manufaktur menjadi pendorong utama ekonomi berdasarkan lapangan usaha.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, capaian tersebut menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih unggul dari Amerika Serikat hingga Singapura.
"Dibandingkan negara lain pertumbuhan Indonesia sangat kuat dengan inflasi terkendali inflasi 3% itu masuk APBN 3 plus 1%. Pertumbuhan kita hanya di bawah China 6,3%, Uzbekistan 5,6%. Negara lain Vietnam, Amerika Serikat, Singapura bahkan Jerman masih mengalami kontraksi," katanya dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal-II Tahun 2023 pada Senin, 7 Agustus 2023.
- Terkait Lahan Way Berulu, PTPN VII Apresiasi Langkah Hukum FMPB
- Kembangkan Daerah, Ekonom Regional Didorong Bersinergi Bersama Kemenkeu
- DPRD Bandarlampung Hearing Lintas Komisi Bahas Masalah Koperasi Handayani
- Peserta O2SN Lampung Protes Biaya Pendaftaran
Airlangga menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat kuat dengan inflasi yang terkendali disaat beberapa negara lain seperti Vietnam, Amerika Serikat, Singapura bahkan Jerman mengalami kontraksi.
Menurutnya, fundamental ekonomi Indonesia masih solid sebab hanya dibawah Cina yang pertumbuhan ekonominya pada kuartal II 2023 mencapai 6,3% ataupun Uzbekistan yang sebesar 5,6%.
Tingkat inflasi Indonesia juga disebut lebih baik dari negara lainnya yakni sebesar 3,08%. Sementara negara lain seperti Jerman tingkat inflasinya masih tinggi di angka 6% dan Turkir yang tengah mengalami hiperinflasi 47%.
Menko yakin, pemerintah masih pede pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap sesuai prediksi yakni 5,3%. Ada sejumlah hal yang disebut akan dilakukan pemerintah untuk menggejot pertumbuhan ekonomi ke depannya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen hingga kuartal II-2023.
Pertumbuhan ekonomi ini ditopang oleh meningkatnya mobilitas masyarakat. Di mana jumlah penumpang di seluruh moda transportasi kompak meningkat. Disusul aktivitas produksi juga tumbuh stabil. Di samping itu, daya beli masyarakat juga meningkat.
Sementara itu, dari sisi kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian juga turut memberikan andil pada pertumbuhan ekonomi RI. Dari sisi moneter, kata Edy, Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada posisi 5,75%.
Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I-2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.226,7 triliun, sementara berdasarkan harga konstan mencapai Rp3.075,7 triliun.(*)