Bongkahan Es di Antartika Ini Meleleh dalam Tingkat Tercepat
Eva Pardiana - Minggu, 19 Juni 2022 08:51ANTARTIKA – Bongkahan es di Antartika bernama “Doomsday Glacier” sedang mengalami pencairan dalam tingkat tercepat dalam 5.500 tahun terakhir.
Penemuan ini disampaikan dalam sebuah studi yang baru dirilis berjudul “Relative sea-level data preclude major late Holocene ice-mass change in Pine Island Bay” dan dirilis melalui Nature Geoscience, seperti dikutip dari LADBible.
Dua gletser terbesar di Lapisan Es Antartika Barat, Thwaites dan Pine Island adalah dua gletser/bongkahan es yangsedang mengalami pencairan itu.
Gletser itu mendapatkan julukan “Doomsday” karena ukuran raksasanya yang sama besar dengan Inggris Raya dan dampak yang dapat dihasilkan.
- Mendes PDTT: Prioritas Dana Desa untuk Entaskan Kemiskinan
- Gubernur Lampung Minta Bakauheni Harbour City Selesai Tepat Waktu
- Lampung Provinsi Termiskin Ke-14 di Indonesia
Salah satu penulis studi, Dylan Rood, ilmuwan Bumi di Imperial College London, menyatakan bahwa selama ini keduanya masih dianggap relatif stabil.
"Tingkat pencairan es yang meningkat saat ini mungkin menandakan bahwa arteri vital dari jantung Lapisan Es Antartika Barat telah pecah, yang mengarah pada percepatan aliran ke lautan yang berpotensi menjadi bencana bagi permukaan laut global di masa depan di dunia yang telah semakin panas," katanya.
Ia menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut dan mendalam perlu segera diadakan untuk mengetahui apakah keadaan itu masih bisa diselamatkan.
- Tekan Stunting, Pemkab Tanggamus Luncurkan Program Cerdas Inisiasi Pabrik AQUA Tanggamus
- Tiga Mertua Artis Ini Punya Saham di Perusahaan Ternama
- Perdana, Aptisi Wilayah II-B Lampung Akan Gelar Rapat Kerja
Pada tingkat pencairan saat ini, dua gletser itu akan berkontribusi pada kenaikan 3,4 meter permukaan laut global selama beberapa abad ke depan.
Menurut data International Thwaites Glacier Collaboration, kedua gletser jumbo itu sejauh ini telah menyumbang sekitar 4% kenaikan permukaan laut.
Untuk sementara, para peneliti akan mengebor gletser untuk mengumpulkan batu di bawahnya yang mungkin mengandung jawaban apakah percepatan pencairan ini dapat dihentikan. (TA)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fadel Surur pada 18 Jun 2022