Asteroid Seukuran Tiga Kali Paus Biru Diprediksi Lewati Bumi
Eva Pardiana - Jumat, 03 Juni 2022 15:55WASHINGTON D.C. – Asteroid berukuran tiga kali lebih besar dari paus biru diprediksi akan meluncur melewati bumi pada Senin, 6 Juni mendatang.
Menurut laporan NASA, asteroid itu akan melesat dengan kecepatan lebih dari 26.000 km/jam.
Asteroid bernama 2021 GT2 diprediksi akan melewati Bumi dengan jarak terdekat yang lebih dari 3,5 juta kilometer. Jarak itu sama dengan jarak rata-rata antara Bumi dan bulan.
Para astronom pertama kali mendeteksi batu ruang angkasa itu tahun lalu dan memperkirakan ukurannya antara 37 hingga 83 meter. Ukuran itu sama dengan satu dan tiga kali panjang paus biru.
Meski begitu, ukuran asteroid ini dinggap tidak cukup besar untuk menghasilkan potensi berbahaya di Bumi.
- Gabung IDX30, GoTo Dianggap Dapat Status Investment Grade
- Inspektorat Audit Aset Tiga Pasar Sebelum Dialihkan dari PD Pasar ke Dinas Perdagangan
- Rupiah Dibuka Menguat ke Rp14.443 per Dolar AS, Sentimen Pasar Positif
2021 GT2 adalah asteroid kelas Aten, yang berarti ia mengorbit matahari lebih dekat daripada Bumi, yaitu setiap 342 hari sekali dan jalur orbitnya melintasi orbit Bumi. Para astronom mengetahui lebih dari 1.800 asteroid semacam itu dan banyak di antaranya dianggap berpotensi berbahaya.
Setelah tanggal 6 Juni mendatang, jarak terdekat berikutnya ke Bumi akan terjadi pada 26 Januari 2034. 2021 GT2 akan melintas dalam jarak lebih jauh daripada besok, yaitu 14,5 juta km.
Asteroid itu dianggap sebagai objek dekat Bumi, atau asteroid dan komet yang mengorbit dalam jarak 1,3 unit astronomi dari matahari. Satuan astronomi adalah jarak antara Bumi dan matahari yaitu sekitar 149,6 juta km.
NASA, yang bertugas memantau objek semacam ini dan memprediksi lintasan masing-masing objek hingga ratusan ke depan, menyatakan bahwa belum ada objek dekat Bumi yang akan mengancam.
- Wali Kota Bandar Lampung: SK PPPK Guru Akan Dibagikan Serentak
- Kenaikan Tarif Ojol Harus Dikaji Ulang, Pemda Diminta Perkuat Fungsi Pengawasan
- Wali Kota Bandar Lampung Tegaskan Tidak Tahan Gaji Guru Honorer
Namun, para ilmuwan ingin bersiap-siap jika lintasan asteroid dekat Bumi tiba-tiba berubah setelah insiden tak terduga. Contohnya ketika satu asteroid dekat Bumi bertabrakan dengan yang lain dan menghujani potongan besar puing di seluruh tata surya.
NASA saat ini sedang menguji apakah asteroid besar dapat terlempar keluar jalur dengan menabrakkan roket ke dalamnya. Pada November 2021, NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa yang membelokkan asteroid yang disebut Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART).
Pesawat itu bertugas menghantam asteroid Dimorphos selebar 160 m pada musim gugur 2022. Tabrakan itu tidak akan menghancurkan asteroid, tetapi mungkin sedikit mengubah jalur orbitnya. (TA)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fadel Surur pada 02 Jun 2022