Tren Istilah: Tipu Konsumen, Mengenal Praktik Greenwashing

2023-08-03T12:42:31.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Greenwashing adalah suatu proses penyampaian kesan yang salah atau informasi yang menyesatkan tentang perusahaan yang mengklaim berwawasan lingkungan.
Greenwashing adalah suatu proses penyampaian kesan yang salah atau informasi yang menyesatkan tentang perusahaan yang mengklaim berwawasan lingkungan.

JAKARTA - Bagi Anda yang mengikuti isu tentang investasi berkelanjutan, Anda tentu pernah mendengar istilah greenwashing. Greenwashing adalah suatu proses penyampaian kesan yang salah atau informasi yang menyesatkan tentang perusahaan yang mengklaim berwawasan lingkungan.

Greenwashing ini melibatkan pembuatan klaim yang tidak berdasar untuk menipu konsumen agar percaya bahwa produk perusahaan mereka ramah lingkungan atau memiliki dampak lingkungan positif yang lebih besar daripada yang sebenarnya mereka lakukan.

Tidak hanya itu, greenwashing juga dapat terjadi ketika perusahaan berusaha untuk menekankan aspek berkelanjutan dari suatu produk untuk menyamarkan keterlibatan perusahaan dalam praktik yang merusak lingkungan.

Cara Kerja Greenwashing

Greenwashing adalah suatu upaya untuk memanfaatkan permintaan yang terus meningkat akan produk ramah lingkungan, seperti produk yang lebih alami, lebih sehat, bebas bahan kimia, dapat didaur ulang, atau tidak boros dalam penggunaan sumber daya alam.

Seperti yang dilansir TrenAsia.com dari laman Investopedia pada Kamis, 3 Agustus 2023 istilah Greenwashing berasal dari tahun 1960-an, ketika industri perhotelan merancang praktik greenwashing yang mencolok. Mereka memasang pemberitahuan di kamar hotel yang meminta para tamu untuk menggunakan kembali handuk mereka untuk menyelamatkan lingkungan. Hotel ternyata menikmati keuntungan dari biaya binatu yang lebih rendah.

Salah satu bentuk umum dari greenwashing adalah dengan memberikan label yang menyesatkan untuk menyamarkan praktik yang tidak ramah lingkungan dalam tulisan yang kecil. Contohnya, seperti menggunakan istilah ‘ramah lingkungan’ atau ‘berkelanjutan’ yang tidak jelas artinya. 

Selain itu, perusahaan juga dapat memilih data dari penelitian untuk menyoroti praktik yang ramah lingkungan sambil menyembunyikan praktik lain berbahaya yang mereka lakukan. Informasi semacam ini bahkan dapat berasal dari penelitian bias yang didanai atau dilakukan sendiri oleh perusahaan tersebut.

Alasan Mengapa Praktik Greenwashing Buruk

Praktik greenwashing termasuk penipuan dan tidak etis karena dapat menyesatkan investor dan konsumen yang benar-benar mencari perusahaan atau produk ramah lingkungan. Seringkali, produk yang berkedok ramah lingkungan dapat dijual dengan harga premium jadi lebih mahal. Hal itu akan membuat konsumen harus membayar lebih. Selain itu, jika greenwashing terungkap, hal itu dapat merusak reputasi dan merek perusahaan secara serius.(*)