Transformasi Digital, OJK Ingatkan Bank Jamin Keamanan Data Nasabah

2021-11-11T10:56:05.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Ilustrasi transformasi digital.
Ilustrasi transformasi digital.

BANDARLAMPUNG - Pandemi Covid-19 memaksa berbagai industri untuk adaptasi digital dalam proses bisnisnya, terutama di industri perbankan. Transformasi digital yang gencar dilakukan oleh perbankan dalam meningkatkan pelayanan kepada para nasabahnya perlu dibarengi dengan kesiapan infrastruktur informasi dan teknologi (IT) guna memenuhi kebutuhan konsumen.

Senior Executive Analyst Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Roberto Akyuwen mengungkapkan, ada beberapa tantangan yang harus diperhatikan perbankan dalam melakukan transformasi. Tantangan yang dihadapi bank antara lain risiko perlindungan dan pertukaran data pribadi, risiko strategis investasi di bidang IT, hingga risiko serangan siber.

"Kemudian kesiapan organisasi, risiko kebocoran data nasabah, penyalahgunaan teknologi, risiko penggunaan pihak ketiga (outsourcing), infrastruktur jaringan komunikasi. Kemudian ada regulatory framework yang dalam beberapa konteks mungkin dianggap belum sepenuhnya kondusif," kata dia dalam webinar 'Hyper Automation: Customer Expectation Outlook in Post-Covid19 Era' Kamis (11/11/ 2021).

Untuk mengantisipasi risiko tersebut, regulator telah menerbitkan master plan sektor jasa keuangan Indonesia 2021-2025. Dalam salah satu pilarnya, yakni akselerasi transformasi digital, OJK bersama dengan Bank Indonesia (BI), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara paralel menerbitkan kebijakan-kebijakan high level, mid level, dan technical level.

"Selain ada upaya penguatan daya tahan dan daya saing, dan juga pengembangan ekosistemnya, semua diubah agar lebih efisien, terkoneksi, nasabah bisa mendapatkan apa saja hanya dengan satu-dua pencet, anytime and awnywhere," ungkapnya.

Pelayanan perbankan

Sementara dari sisi pelayanan perbankan, automatisasi pada bisnis proses perbankan bisa menjadi salah satu solusi untuk menjaga kepuasan nasabah. Vice President Business Solution Consulting Newgen Ritesh Varma mengungkapkan, perbankan bisa semakin terhubung dengan konsumennya melalui teknologi hyper automation.

"Kepuasan yang timbul dari nasabah yang melakukan transaksi di perbankan dengan hyper automation pada akhirnya akan menarik nasabah lainnya untuk ikut merasakan pengalaman bertransaksi yang sama," ujar Ritesh.

Ia menjelaskan, kumpulan teknologi dalam satu platform tersebut adalah kunci dari hyper automation pada perbankan. Newgen menawarkan kemudahan dalam adaptasi layanan platform hyper automation. Melalui layanan ini, perbankan bisa memulai digitalisasi layanannya demi pengalaman bertransaksi nasabah yang lebih baik.

Director Anabatic Technologies Agus Muljady menambahkan, pelayanan yang mudah dan cepat akan menjadi pilihan nasabah. Sejauh ini, para customer lebih memilih layanan yang simple dan mudah. Untuk itu, banyak nasabah yang berharap setiap layanan perbankan dapat dilakukan melalui satu aplikasi saja, yaitu SuperApps yang terintegrasi dengan ekosistem digital.

"Kedepannya, persaingan perbankan di area digital bisa dilihat dari persaingan banking SuperApps, seperti produk-produk inovatif, terhubung dengan platform digital favorit, kemudahan melakukan transaksi, tampilan eye-catching, personalize feature, promo dan cashback, serta keamanan bertransaksi," kata dia.

Meski begitu keamanan bank juga perlu diperhatikan, termasuk bagaimana bank bisa mengamankan data dan menjaga data agar tidak keluar (bocor) dalam operasionalnya. Menurut dia, di bank yang sudah besar dan banyak integrasi antar sistem, harus ada dokumentasi yang menggambarkan integrasi sehingga ada proses bisnis yang bisa diotomasi.

Director of Information Technology Maybank Indonesia David Formula menyatakan, dalam mengembangkan layanannya agar menjadi semakin digital, cepat, dan aman, teknologi robotik dianggap menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut. Teknologi robotik yang terintegrasi ini akan diterapkan pada proses-proses bisnis yang terkait dengan customer.

"Sehingga, terjadi automasi dalam proses bisnis yang pada akhirnya berimbas pada layanan perbankan yang semakin cepat. Di Maybank kita mulai terapkan teknologi robotik, seperti API, micro services, automation, analytics, dan lainnya. Ini nantinya akan kita gabungkan," pungkasnya.(*)