Pemprov Lampung
Penulis:Eva Pardiana
Editor:Eva Pardiana
BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memaparkan saat ini jumlah koperasi di Lampung mencapai 5.653 unit. Dari jumlah itu koperasi yang aktif sebanyak 2.087 unit dengan jumlah anggota 2,2 juta orang. Total volume usaha yang dijalankan oleh koperasi mencapai Rp4,41 triliun.
Untuk memaksimalkan potensi koperasi tersebut, Pemprov Lampung akan memetakan koperasi dengan jenis usaha yang serupa untuk digabungkan. Hal itu sesuai dengan arahan Menkop UKM Teten Masduki yang menginginkan Lampung memiliki koperasi pangan dengan skala besar.
"Kita akan lakukan dalam kerangka kebijakan yang strategis untuk membangun sektor pertanian melalui pembangunan infrastruktur dulu. Jadi nantinya para petani tidak lagi kesulitan mengangkut hasil produksinya ketika infrastruktur sudah baik," ujar Arinal dalam acara Pengarahan Model Bisnis Pengembangan Koperasi Sektor Pangan yang dihadiri Menkop UKM di Hotel Novotel, Bandarlampung, Rabu (8/9/2021).
Arinal mengatakan akan mengoptimalkan peranan koperasi di wilayah kerjanya untuk dapat memproses produk-produk pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan serta melakukan hilirisasi sehingga dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi. Namun, ia meminta pemerintah pusat untuk menjamin adanya harga yang kompetitif.
"Produk-produk kita banyak yang berasal dari hulu seperti jagung, kopi, coklat, udang tapi mengapa kita tidak proses semua itu. Saya yakin, kerja sama yang erat ke depan saya siap laksanakan perintah Pak Menteri untuk diolah, saya akan minta koperasi yang berkelas untuk bekerja," kata Arinal
Arinal mengapresiasi komitmen pemerintah pusat untuk menjadikan Lampung sebagai penyangga kebutuhan pangan nasional.
Menurutnya kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah membuahkan hasil dimana tingkat pertumbuhan ekonomi di Lampung menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatera. Sektor industri makanan dan minuman memberikan kontribusi yang besar mencapai 35,88%. (EP)